Berita Samarinda Terkini

SPMB 2025, DPRD Samarinda Tekankan Pentingnya Etika Panitia dan Kesadaran Orangtua

SPMB 2025, DPRD Samarinda tekankan pentingnya etika panitia dan kesadaran orangtua.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
PENERIMAAN MURID BARU - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti saat menyampaikan pandangannya soal Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, Rabu (23/4/2025). Dia menilai kesuksesan SPMB tak hanya bergantung pada sistem dan pembagian jalur, namun juga kesiapan teknis harus diimbangi dengan sikap panitia yang santun, jeli, dan bebas dari praktik-praktik tak sehat serta sikap bijak para orangtua murid.(TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Sistem secanggih apapun tak akan berarti jika pelaksana di lapangan abai pada etika dan tanggung jawab.

Itulah yang ditekankan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, saat menanggapi pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. 

Dia menilai kesuksesan SPMB tak hanya bergantung pada sistem dan pembagian jalur, namun juga kesiapan teknis harus diimbangi dengan sikap panitia yang santun, jeli, dan bebas dari praktik-praktik tak sehat serta sikap bijak para orangtua murid.

"Kita sudah siap semuanya, yang penting itu pemetaannya sudah disiapkan, pembagian wilayahnya. Yang paling penting itu kesopanan dari panitia," ujar Sri Puji Astuti, Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Andi Harun Minta Dukungan Kejaksaan Negeri, Polresta Samarinda dan BIN Agar SPMB Bebas dari KKN

Lanjut Sri Puji Astuti menekankan, setiap jalur penerimaan baik domisili, prestasi, maupun afirmasi memiliki kedudukan penting dan perlu dikelola dengan penuh ketelitian.

Kesalahan kecil dalam proses seleksi dapat memicu persoalan besar di kemudian hari.

"Semua jalur itu kan penting. Jalur domisili, prestasi, dan lain-lain itu penting. Kejelian dari panitia untuk menyeleksi jangan sampai ada kesalahan sedikit saja, nanti panjang urusannya. Apalagi, penekanan dari Wali Kota tadi bahwa kita ingin bebas, zero KKN dan korupsi, gratifikasi," jelasnya.

Menurutnya, praktik KKN dalam penerimaan siswa memang sering tidak terlihat secara langsung namun bukan berarti tidak ada.

Ia mengakui bahwa setiap tahun selalu muncul permasalahan yang mengindikasikan adanya celah.

"Cuma itu kan kasatmata. Kalau kita lihat tidak ada, ya sebenarnya ada. Dan tiap tahun ada saja yang bermasalah,"ungkapnya.

Lebih lanjut Puji menegaskan bahwa prinsip keadilan dalam akses pendidikan harus dijunjung tinggi.

Penting untuk memastikan semua anak memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan tanpa diskriminasi.

"Yang paling penting itu anak-anak kita di Samarinda baik. Dia punya hak yang sama, itu jadi penekanan," tuturnya.

Baca juga: Andi Harun Pastikan SPMB 2025 di Samarinda Bebas KKN, Masyarakat Lapor jika Temukan Praktik Pungli

Ia juga menyinggung tentang keberadaan sekolah rakyat dan sekolah prestasi sebagai upaya untuk memperluas pilihan dan akses pendidikan.

Namun, ia menilai bahwa informasi mengenai kedua sekolah ini belum tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved