Berita Samarinda Terkini
Paguyuban Pedagang Pasar Subuh Samarinda Bantah Klaim Pemkot soal Kesepakatan Relokasi
Paguyuban pedagang Pasar Subuh Samarinda bantah klaim pemkot soal kesepakatan relokasi.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan pedagang Pasar Subuh memadati halaman Balai Kota Samarinda pada Selasa (29/4/2025) hari ini.
Mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana relokasi ke Pasar Beluluq Lingau yang berlokasi di Jalan PM Noor.
Aksi ini dipicu ketidakpuasan para pedagang atas keputusan pemerintah kota yang dinilai mengabaikan aspirasi dan keberatan mereka sejak pertemuan pada Oktober 2023.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Subuh, Abdussalam, menegaskan bahwa para pedagang telah menjalankan aktivitas jual beli secara turun-temurun selama lebih dari dua dekade di Pasar Subuh yang terletak di Jalan Yos Sudarso.
Baca juga: Pedagang Pasar Subuh Samarinda Datangi Balai Kota Tolak Relokasi, Pemkot: Itu Sudah Dibicarakan
Menurutnya, keberadaan Pasar Subuh di Samarinda bukan hanya sekadar lokasi berdagang, melainkan sudah menjadi bagian dari identitas komunitas sosial kota ini.
Atas hal tersebut, Abdussalam membantah klaim Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang menyebutkan, relokasi telah disepakati para pedagang dalam pertemuan pada Oktober 2023 lalu.
Ia membenarkan memang ada pertemuan saat itu, namun sifatnya sepihak.
Para pedagang hanya diundang untuk menerima penyampaian rencana relokasi tanpa diberikan ruang untuk menyampaikan keberatan.
Ia juga menyebut bahwa tanda tangan yang diberikan saat itu hanyalah sebagai bukti kehadiran, bukan bentuk persetujuan terhadap rencana pemindahan.
"Waktu itu memang ada pertemuan, saya pribadi datang. Tapi pertemuan itu penuh dengan tekanan. Kami disampaikan bahwa tidak bisa menolak," ungkap Abdussalam.
Baca juga: Walikota Samarinda Pastikan Relokasi Pedagang Pasar Pagi Dimatangkan, Target Mulai Operasi Juni 2025
Lebih lanjut Abdussalam menekankan bahwa keinginan para pedagang tetap konsisten, yaitu menolak relokasi meskipun pemerintah telah menyiapkan tempat baru di Pasar Beluluq Lingau.
Ia menilai apa yang telah dibangun komunitas Pasar Subuh selama puluhan tahun secara mandiri telah menjadi ikon sosial yang harus dipertahankan, bukan dipindahkan begitu saja.
"Pasar Subuh ini tumbuh mandiri dari warga, dari dulu kami jalankan sendiri sampai saat ini sudah menjadi ikonik," tegas Abdussalam.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.