Berita Balikpapan Terkini
4 UMKM Binaan Pemkot Balikpapan Siap Tampil di Ajang Munas APEKSI VII di Surabaya
Empat UMKM binaan Balikpapan siap tampil di ajang Munas APEKSI VII di Surabaya
Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) siap membawa empat pelaku UMKM binaannya untuk unjuk gigi dalam ajang bergengsi Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) VII di Surabaya, Jawa Timur, 6-7 Mei 2025 mendatang.
Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan proses kurasi ketat dan pendampingan intensif terhadap produk-produk UMKM unggulan dari sektor olahan pangan dan kerajinan tangan.
Langkah ini dilakukan agar produk-produk tersebut siap bersaing dan tampil maksimal di tingkat nasional.
"Tidak hanya produk yang akan kami bawa, tetapi juga cerita di balik proses pembinaannya. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendorong UMKM Balikpapan naik kelas dan lebih dikenal secara luas,” ujar Heruressandy saat ditemui, Rabu (30/4/2025).
Baca juga: Pemkot Balikpapan Berencana Bangun Pasar Induk dan Perbaikan Infrastruktur Pasar Pandan Sari
Ia menjelaskan pada ajang pameran Munas APEKSI tersebut, Kota Balikpapan akan menempati empat stan yang secara khusus menampilkan beragam produk khas daerah.
Produk-produk unggulan yang akan dipromosikan, antara lain, mantau -roti bulat kukus khas Balikpapan yang sudah dikenal luas- serta berbagai produk kriya, seperti manik-manik khas Dayak Kalimantan Timur, sulam tumpar, dan batik bermotif lokal Balikpapan dan Kaltim.
"Kami pastikan seluruh produk yang ditampilkan sudah siap dalam hal kemasan, kualitas, hingga daya tarik pasar. Ini bukan sekadar promosi, tetapi strategi branding produk UMKM daerah," jelasnya.
Heruressandy juga menyebut mantau Balikpapan sebagai salah satu produk andalan yang selalu mencuri perhatian.
Dalam ajang APEKSI sebelumnya di Balikpapan, ribuan paket mantau habis terjual hanya dalam waktu tiga hari.
"Saat itu penjualannya luar biasa, membuktikan bahwa produk lokal kita punya daya saing tinggi," tambahnya.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK pada Hewan Kurban, PDHI Kaltim II Siap Bekerja Sama dengan Pemkot Balikpapan
Tidak hanya berfokus pada kuliner, DKUMKMP Balikpapan juga mengedepankan produk kerajinan tangan sebagai identitas budaya daerah.
Sulam tumpar yang merupakan hasil perpaduan budaya Kutai dengan sentuhan desain modern, serta batik khas Balikpapan dengan warna dan motif kekinian, diyakini mampu menarik minat pasar lebih luas, termasuk kalangan muda.
"Kami ingin membuktikan bahwa kerajinan tradisional juga bisa menjadi tren, asalkan dikemas dengan tepat," tegasnya.
Melalui partisipasi dalam Munas APEKSI ini, DKUMKMP Balikpapan tak hanya menargetkan peningkatan penjualan produk, tetapi juga membidik peluang jejaring bisnis antar pelaku UMKM dari berbagai daerah.
Diharapkan, kolaborasi ini bisa membuka jalan bagi ekspansi pasar ke luar kota, bahkan hingga ke luar negeri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.