Jembatan Mahakam Ditabrak Lagi

3 Kali Pengujian Jembatan Mahakam I Samarinda, BBPJN Andalkan UPV dalam Evaluasi Kekuatan Beton

BBPJN Kaltim setidaknya pada Rabu 30 April 2025 hingga Kamis 1 Mei 2025 dini hari melakukan 3 kali uji beban Jembatan Mahakam I Samarinda

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
JEMBATAN MAHAKAM DITABRAK - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Timur atau BBPJN Kaltim setidaknya pada Rabu 30 April 2025 hingga Kamis 1 Mei 2025 dini hari melakukan 3 kali uji beban Jembatan Mahakam I Samarinda pasca-ditabrak tongkang. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Timur atau BBPJN Kaltim setidaknya pada Rabu 30 April 2025 hingga Kamis 1 Mei 2025 dini hari melakukan 3 kali uji beban Jembatan Mahakam I Samarinda pasca-ditabrak tongkang.

Pertama, pengukuran geometrik jembatan;

Kedua, pengujian beban dinamis jembatan;

Dan ketiga melakukan pengujian kekuatan beton di pilar IV (pier 4) Jembatan.

Penjelasan terkait apa saja pengujian yang dilakukan, diterangkan oleh Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jembatan Mahakam Samarinda Tertabrak Tongkang Lagi, Saksi Dengar Dentuman Keras

Tiga metode pengujian utama dilakukan dalam satu hari ini sejak pukul 09.00 hingga berakhir pada sekira pukul 01.00 Wita.

Pengujian pertama yakni pengukuran geometrik bertujuan memastikan tidak ada pergeseran atau perubahan bentuk struktur jembatan pasca-insiden.

Kemudian, pengujian kedua dilakukan uji pembebanan dinamis (dynamic loading test). 

Dalam pengujian ini, digunakan truk seberat 8–12 ton yang berjalan melintasi jembatan dengan kecepatan tinggi hingga menciptakan efek lompatan (jumping), guna mengukur respons jembatan jika terkena tekanan dan getaran.

“Pengujian akhirnya mengetahui dua hal penting, frekuensi alami dan kekakuan struktur jembatan. Dua parameter ini sangat menentukan apakah jembatan masih dalam kondisi stabil,” sebutnya.

Pengujian ketiga berada di bawah jembatan, tepatnya di pilar 4 yang menjadi titik utama, dimana pilar tertabrak oleh kapal tongkang BG Azamara 3035 yang hilang kendali akibat putusnya tali towing pada tugboat Liberty 7, Sabtu (26/4/2025) malam.

Evaluasi Kekuatan Beton

BBPJN menggunakan metode Ultrasonic Pulse Velocity (UPV), sebuah teknologi non-destruktif, yang memungkinkan evaluasi kekuatan beton tanpa harus merusak struktur.

"Kami melakukan pengujian beton di pilar 4 yang tertabrak kapal tongkang, UPV dilakukan di bagian pile cap bawah pilar 4, memungkinkan kami menilai apakah ada retakan mikroskopis atau penurunan kualitas beton akibat benturan,” terangnya.

Hendro menjelaskan, nantinya pasca semua data terkumpul, pihaknya akan menggelar rapat teknis bersama tim ahli pada hari Jumat 2 Mei 2025 untuk melakukan analisis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved