Pelaku Penembakan di Samarinda Ditangkap

Tambah Satu Tersangka, Kasus Penembakan di Jalan Imam Bonjol Samarinda

Polisi kembali mengamankan seorang pria yang ikut terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan hilangnya nyaman IDP

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS SALMON
KASUS PENEMBAKAN SAMARINDA - Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menyampaikan ada satu tersangka tambahan dalam kasus pembunuhan di Jalan Imam Bonjol, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.  (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS SALMON) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Polisi kembali mengamankan seorang pria yang ikut terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan hilangnya nyaman IDP (35) seorang pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM) Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Dia adalah pria berinisial KH yang merupakan pelaku yang mempunyai ide dalam kasus penembakan hingga menyebabkan DIP meningal dunia karena tertembak pistol. 

Sebelumnya kasus pembunuhan yang terjadi 4 Mei 2025 sekitar pukul 04.30 Wita dini hari di depan THM Crown, polisi mengamankan sembilan tersangka yang mana mereka adalah , LA, UL, SG, SM, AR, WA, ED dan Ijul sang eksekutor. 

Demikian disampaikan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar saat ditemui media dilokasi kegiatan pra rekonstruksi.

Baca juga: Penembakan di Depan THM Samarinda Kaltim Direncanakan Dua Bulan

"Jadi ada penambahan satu tersangka, yang kami amankan, akan kita rilis kepada rekan-rekan media, insyaallah besok, dan satu orang yang kita amankan ini sebagai perencana, bisa dibilang sebagai aktor intelektual," ungkapnya.

Dirinya menerangkan, pria berinisial KH itu otak dibalik rencana pembunuhan di THM tersebut, KH memerintahkan memerintahkan sang eksekutor untuk memulai jalan, kemudian bagaimana mengumpulkan pelaku lain, bergeser dari THM Muse ke Crown hingga melakukan eksekusi target. 

"Jadi, semua pelakunya sudah diamankan semuanya, nanti akan kami sampaikan lagi updatenya, sehingga total 10 tersangka," ujarnya.

Saat disinggung soal adanya indikasi bayaran saat melakukan pembunuhan terhadap korban, perwira tiga melati ini menegaskan bahwa itu dilakukan lantaran solidaritas sesama kawan.

"Indikasi mereka, karena mereka solidaritas antar teman," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved