Berita Nasional Terkini
Isu Hubungan Prabowo dan Gibran Renggang di Tengah Isu Pemakzulan Wapres, Ini Kata Wamentan
Muncul isu hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka renggang.
TRIBUNKALTIM.CO - Muncul isu hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka renggang.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono membantah kabar merenggangnya hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah tersebut, saat ini keduanya fokus untuk menyukseskan program pemerintah.
Baca juga: Presiden Prabowo Akan Bangun 100 Sekolah Berasrama Tiap Tahun untuk Masyarakat Kurang Mampu
Hal itu disampaikan Sudaryono setelah mengikuti Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Balai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (6/5/2025).
“Tidak ada (hubungan merenggang antara Prabowo dan Gibran). Kadang (diisukan) matahari kembar lah, isu inilah isu itulah,” ucap Sudaryono, dilansir Tribun Jateng.
Ia memastikan pihaknya bakal terus melakukan kerja-kerja demi menyukseskan program pemerintah.
Apa pun isu yang menimpa pemerintahan, ucap Sudaryono, pihaknya akan terus menjalankan tugas.
“Di mata beberapa orang kami mau diisukan apa, gas terus. Mas Gibran hari ini kunjungan ke NTT sama Pak Menteri saya (Menteri Pertanian) urusannya kami sukseskan semuanya. Sukseskan pemerintah,” ujarnya.
Sudaryono lantas menegaskan bahwa presiden dan wakil presiden adalah dwitunggal, dua kombinasi yang tak bisa dipisahkan.
Sementara itu, terkait adanya desakan pemakzulan Gibran, ia menyebut dalam pemilu semua orang memiliki hak yang sama dalam memilih pasangan presiden dan wakil presiden.
“Dalam pemilu, baik pangkatmu jenderal, profesor, petani, nelayan podo (sama), Pak, wong siji sak coblosan (satu orang, satu suara)."
"Jadi kami hargai orang punya pendapat (pemakzulan). Tentu saja realistis kecuali sak (satu) Indonesia pengen kabeh (ingin semua), tapi kan tidak mungkin,” ucapnya.
Baca juga: Jokowi Bantah Kendalikan Prabowo, Sebut Tidak Pernah Dimintai Masukan dan Puji Kepemimpinan Presiden
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga membantah kabar renganggnya hubungan antara Prabowo-Gibran.
Menurut Gus Ipul, kabar itu tak benar. Ia menyebut, presiden dan wakil presiden selalu menggelar rapat bersama.
"Baik sekali kemarin saya ikut rapat ada Wapres juga. Waktu kemarin rapat sekolah rakyat ada Wapres juga," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Ia mengaku tak pernah mendengar kabar bahwa Prabowo menegur Gibran ataupun melarangnya memanggil menteri ke Istana Wakil Presiden.
"Nggak pernah denger itu," tutur Gus Ipul.
Menurutnya, Gibran justru banyak mengikuti kegiatan, baik yang digelar Istana Presiden ataupun bukan.
Salah satunya ialah rapat membahas sekolah rakyat yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 1 Mei 2025.
"Bahkan justru Presiden dan Wapres itu banyak mengikuti setiap kegiatan atau setiap program. Jadi menurut saya gak bener itu," tandasnya.
Akan Bangun 100 Sekolah
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana besar pemerintahannya di bidang pendidikan, yaitu pembangunan minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun.
Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, sebagai bagian dari upaya memutus rantai kemiskinan.
“Salah satu program saya minimal 100 sekolah berasrama. Biasanya di setiap negara adalah untuk yang terpinter, tapi saya akan bangun sekolah berasrama untuk keluarga yang paling tidak mampu,” kata Prabowo saat berbicara dalam acara Halalbihalal Purnawirawan TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Prabowo Bantah Tudingan sebagai Boneka Jokowi, Pengamat: Memang Penting untuk Diutarakan
Prabowo menegaskan tekadnya agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki masa depan yang lebih baik.
“Saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Bapaknya tukang becak, bapaknya susah, anaknya tidak boleh,” jelasnya.
Ia mengatakan seleksi untuk sekolah tersebut sedang berlangsung dan akan dibuka secara resmi pada Juli mendatang.
“Sekarang sudah mulai seleksi murid. Syaratnya harus dari keluarga-keluarga tidak mampu. Tekniknya dari Kemensos, PANRB, dan BPS karena mereka punya data. Tolong cek rumah tinggal,” jelasnya.
Prabowo kemudian menayangkan profil salah satu calon siswa bernama Naila. “Namanya Naila, orang tuanya penghasilannya kurang dari 1 juta, padahal jumlah tanggungannya ada 5 orang. Yang menarik bagi saya, rumahnya seperti ini, Naila masih bisa senyum,” jelasnya.
Baca juga: Gugat UU TNI ke MK, YLBHI sebut Militerisme Terlihat di Era Jokowi, Terang Benderang di Masa Prabowo
Menurutnya, proyek sekolah berasrama ini menjadi perjuangan utamanya sebagai pemimpin bangsa.
“Sisa hidup saya adalah untuk merubah nasib Naila-Naila di Indonesia,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan keyakinannya bahwa cita-cita ini bisa tercapai. Mantan Danjen Kopassus itu pun berjanji akan membuktikan hal tersebut.
“Kalau ada yang tanya apa mungkin? Ya, kita buktikan. Dengan sekeras-kerasnya. Hanya dengan keberanian, tekad, keyakinan. Dan hanya dengan tekad memimpin suatu pemerintahan bersih, pemerintah anti korupsi, Naila-Naila akan punya masa depan yang baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan semangat pantang menyerah kepada ratusan purnawirawan TNI. Dia pun meminta mereka harus terus berjuang untuk bangsa.
“Selama masih ada nafas, diajarkan berjuang sampai titik darah penghabisan. Selama masih ada hajat, merah putih tidak akan berhenti berjuang,” tandasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wamentan Sudaryono Bantah Isu Hubungan Prabowo-Gibran Renggang: Tidak Ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.