Berita Nasional Terkini
Kak Seto Saat Kunjungi Siswa Langsung di Barak Militer, 'Kemajuan Ada di Tangan Kalian'
Ketua LPAI Seto Mulyadi mengunjungi langsung para siswa di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Kak Seto menilai, pendidikan karakter yang dikawal oleh berbagai pihak secara intensif ini memberikan dampak positif bagi peserta didik.

Ia mengapresiasi inisiatif pemerintahan Provinsi Jabar yang tetap terbuka pada kritik di tengah pro dan kontra selama berjalannya program ini.
"Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali," kata Kak Seto.
Ia menegaskan akan berkomitmen untuk terus memantau pelaksanaan program ini hingga selesai.
Dia juga akan mengajar langsung para peserta.
Tak lupa, ia juga memberi motivasi kepada siswa agar selalu semangat dan menjaga kesehatan fisik, mental dan sosial.
Baca juga: Kementerian HAM Pastikan Pendidikan Militer Ala Dedi Mulyadi tak Langgar Hak Asasi Manusia
"Jangan saling menyakiti, mem-bully, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya.
Pro dan Kontra Pendidikan Karakter di Barak Militer
Sebelumnya pada Selasa (6/5/2025), Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyatakan dukungannya terhadap program gagasan Dedi Mulyadi ini.
Menurutnya, pendidikan di lingkungan militer dapat membuat visi pelajar lebih cerah ke depan.
"Kalau itu berlangsung uji coba pertama ini bagus, ya kami meminta Menteri Dikdasmen untuk mengeluarkan sebuah peraturan supaya ini bisa dijalankan secara masif di seluruh indonesia, kalau bagus," katanya, seperti dilansir dari Kompas.com.
"Kemudian di dalam meningkatkan kualitas, kompetensi, karakter, mental, disiplin dan tanggung jawab, karena ini bagus, idenya bagus, supaya apa, untuk ke depan, kita kan 10 tahun ke depan itu 2025-2035 itu kita harus go international," imbuhnya.
Kemudian, penilaian senada datang dari pengamat pendidikan sekaligus pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI), Satria Dharma yang menyambut baik program ini.
Menurutnya, siswa nakal yang dikirim ke barak militer adalah anak-anak yang tidak bisa ditangani lagi oleh sekolah maupun orang tuanya.
“Jadi ini adalah special case (kasus khusus) yang membutuhkan special treatment (perlakuan khusus),” ucap Satria, Rabu (7/5/2025).
“Saya juga mendapat info bahwa para siswa yang didatangkan ke barak militer mendapat pendidikan seputar bela negara, wawasan kebangsaan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kedisiplinan, anti-narkoba, pendidikan keagamaan, dan lain-lain,” sambungnya.
Demo Memanas di 11 Kota: Jakarta, Surabaya, hingga Makassar, Rakyat Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Setelah Eko Patrio, Kini Uya Kuya Minta Maaf karena Joget di DPR, Tidak Bermaksud Meledek |
![]() |
---|
Demonstran di DPR Cari Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Tagih Janji Puan Buka Pintu untuk Rakyat |
![]() |
---|
Anggota DPR Bikin Gaduh, Jusuf Kalla: Jangan Bicara Asal-asalan dan Hina Masyarakat |
![]() |
---|
Gerak Cepat Dedi Mulyadi, Hadiahi Rumah untuk Keluarga Ojol Affan yang Tewas Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.