Breaking News

Berita Nasional Terkini

Perbedaan Menonjol Dedi Mulyadi dan Jokowi, Gaya KDM disebut Serupa hingga Dijuluki Mulyono Jilid II

Perbedaan menonjol Dedi Mulyadi dengan Jokowi. Gaya blusukan KDM disebut serupa hingga dijuluki Mulyono Jilid II di medsos.

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
Kompas.com/Putra Prima Perdana
KDM JOKOWI JILID II - Kebersamaan Jokowi dengan Dedi Mulyadi jelang Pilpres 2019 lalu. Perbedaan menonjol Dedi Mulyadi dengan Jokowi. Gaya blusukan KDM disebut serupa hingga dijuluki Mulyono Jilid II di medsos. (Kompas.com/Putra Prima Perdana) 

TRIBUNKALTIM.CO - Aktivitas dan kesibukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini ramai disorot, terbaru gayanya disebut serupa dengan Jokowi.

Bahkan karena gaya Dedi Mulyadi alias KDM disebut serupa, Gubernur Jabar ini dijuluki Mulyono Jilid II, Jokowi-nya Sunda hingga The Next Jokowi.

Julukan Dedi Mulyadi atau KDM yang disebut mirip Jokowi ini menjadi viral di medsos.

Diketahui, sebelumnya nama Jokowi menjadi sangat populer lewat gaya blusukannya, lantas apakah KDM atau Dedi Mulyadi memang serupa dengan mantan Presiden RI tersebut?

Baca juga: Fito Ditapradja, Komika yang Viral Roasting Dedi Mulyadi, Sebut Mulyono versi Sunda

Namun sebenarnya ada perbedaan yang menonjol antara Jokowi dengan Dedi Mulyadi alias KDM.

Saat masih menjabat, Jokowi meraih popularitas karena gaya blusukannya hingga bisa menaiki anak tangga pimpinan eksekutif, dari Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia dua periode (2014-2024).

Hal serupa, saat ini Dedi Mulyadi alias KDM yang menjabat Gubernur Jabar juga sering turun ke masyarakat, dan menjawab masalah langsung di lokasinya.

Namun, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi melihat perbedaan yang menonjol antara Dedi Mulyadi dan Jokowi.

"Sebenarnya kalau menyebut seorang KDM (Kang Dedi Mulyadi) versi lain dari Jokowi, Jokowi versi 2.0 itu enggak seluruhnya benar juga sih," kata Burhan, sapaan karib sang pengamat, saat bicara di program On Point with Adisty, Youtube Kompas TV, tayang Sabtu (10/5/2025).

Menurut Burhan, Dedi Mulyadi sangat artikulatif, sedangkan Jokowi tidak.

Seorang Dedi Mulyadi bisa menghadapi masalah dengan berdialog, diskusi hingga berdebat.

Burhan menyontohkan salah satu peristiwa yang membuat nama Dedi Mulyadi populer di Purwakarta.

KDM JOKOWI JILID II - Foto kebersamaan Dedi Mulyadi dan Jokowi yang diunggah, Maula Akbar, anak KDM di akun Instagram pribadinya. Viral di medsos, Dedi Mulyadi dijuluki Mulyono Jilid II. Pengamat ungkap beda Gubernur Jawa Barat (Jabar) Kang Dedi Mulyadi atau KDM dengan Jokowi. (Instagram maula_akbar08)
KDM JOKOWI JILID II - Foto kebersamaan Dedi Mulyadi dan Jokowi yang diunggah, Maula Akbar, anak KDM di akun Instagram pribadinya. Viral di medsos, Dedi Mulyadi dijuluki Mulyono Jilid II. Pengamat ungkap beda Gubernur Jawa Barat (Jabar) Kang Dedi Mulyadi atau KDM dengan Jokowi. (Instagram maula_akbar08) (Instagram maula_akbar08)

Saat itu dia menjabat Anggota DPRD Purwakarta (1999-2004).

Setelahnya, ia menjadi Wakil Bupati dan Bupati Purwakarta.

Baca Selanjutnya: Dedi mulyadi bernazar renovasi rumah janda tua jika jokowi maruf amin menang

"Kalau kita lihat jejaknya KDM ini, misalnya waktu dia menjadi anggota DPRD Purwakarta, waktu itu Purwakarta penuh dengan demo buruh."

"Ketika koleganya dari anggota DPRD Purwakarta tidak mau menemui demo-demo buruh, dia temuin.

Ramai terjadi perdebatan sangat sengit gitu ya, tetapi setelah demo itu dia justru populer karena berani mendebat dan sekaligus mengajak dialog mereka yang kontrak."

"Setelah itu dia maju sebagai kepala daerah kan dan sukses," papar Burhan.

Burhan menegaskan, seorang Jokowi tidak bisa seperti Dedi Mulyadi dalam hal berdialog seperti peristiwa dengan buruh itu.

"Sesuatu yang kalau kita bayangkan seorang Pak Jokowi agak beda.

Pak Jokowi itu kan lebih banyak senyum, kalau ditanya, 'Ya kok tanya saya' gitu ka," kata Burhan.

Sebaliknya, kata Burhan, Dedi Mulyadi juga tidak mungkin bersikap seperti Jokowi yang sedikit bicara.

"Itu enggak mungkin pernyataan itu keluar dari KDM. KDM pasti menjawab," jelasnya.

Salah satu faktor perbedaan Dedi Mulyadi dengan Jokowi adalah latar aktivismenya di kampus.

"Karena latar belakangnya juga beda kan.

Pak Jokowi latar belakang aktivismenya waktu mahasiswa di mapala, KDM aktivis murni ini, dia aktivis di HMI, aktif di organisasi kemudaan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.

Baca Selanjutnya: Dedi mulyadi siap duet dengan ridwan kamil untuk menangkan jokowi di jabar

Dobrak Sekat Politik

Burhanuddin juga melihat sosok Dedi Mulyadi adalah politikus yang mendobrak sekat politik nasional.

Di antara sekat itu adalah bagaimana Jakarta selalu menjadi sorotan utama, sehingga gubernurnya memiliki peluang besar berkiprah di level Pilpres.

Begitupun dari sudut etnik, biasanya tokoh yang menjadi capres ataupun cawapres datang dari etnis Jawa karena jumlahnya yang besar.

Sedangkan Dedi Mulyadi adalah seorang Sunda, yang menjadi pemimpin di Jawa Barat.

Burhanuddin mengatakan, dengan segala identitas yang melekat, menurutnya, Dedi Mulyadi merupakan kepala daerah paling populer saat ini.

"Hari ini tidak ada kepala daerah gubernur atau bupati yang mengalahkan popularitasnya KDM (Kang Dedi Mulyadi)," kata Burhanuddin di program On Point with Adisty, Youtube Kompas TV, tayang Sabtu (10/5/2025).

"Ini saya ngomong sebagai pollster ya. Artinya bobotnya secara akademik bisa saya pertanggungjawabkan," imbuhnya.

Burhanuddin pun memaparkan soal dasar argumennya terkait Dedi Mulyadi yang sukses menggeser Jakarta dari sorotan nasional.

"Biasanya popularitas kepala daerah itu bermula di Jakarta Kenapa Karena Jakarta adalah pusatnya pemerintahan, pusatnya informasi, pusatnya opinion maker."

"Itu yang menjelaskan naiknya seorang Jokowi. Itu yang menjelaskan naiknya seorang Anies Baswedan. Ya Tetapi sekarang justru dibalik ke Jawa Barat."

"Dedi Mulyadi mendobrak itu," papar Burhanuddin.

Soal etnik, Burhanuddin juga menyebut sejumlah nama politikus yang bersinar berasal dari Jawa. Menurutnya, Dedi Mulyadi sudah bisa bersanding dengan nama-nama tersebut.

"Menarik pula untuk kita lihat biasanya kepala daerah yang populer itu yang punya latar belakang etnik Jawa. Jokowi, Ganjar Pranowo, Anies meskipun kita tahu tidak sepenuhnya Jawa, tetapi besar di Jogja ya."

"Ini Sunda gitu kan, etnik terbesar kedua memang tetapi selisihnya dibanding etnik Jawa dari sisi persentase kan jauh."

"Jadi ada banyak terobosan-terobosan yang diciptakan oleh KDM dengan segala kontroversinya," kata Burhanuddin.

Baca juga: Gibran Sarankan Pendidikan Militer ala Dedi Mulyadi Usai Bobby Nasution Curhat Soal Narkoba di Sumut

(*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Gubernur Jabar Dijuluki Mulyono Jilid II, Ini Perbedaan Telak Dedi Mulyadi dan Jokowi Kata Pengamat
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved