Jalan Poros Samarinda Balikpapan Putus

Solusi Atasi Jalan Ambles, Bangun Jembatan Bailey Dimulai Jalan HAM Rifaddin Loa Janan Samarinda

Pembangunan jembatan bailey untuk penanganan sementara pasca-amblesnya Jalan HAM Rifaddin, RT 13, Kelurahan Tani Aman.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/BBPJN Kaltim
BANGUN JEMBATAN BAILEY - Sejumlah material jembatan bailey mulai dilakukan pengerjaan di Jalan HAM Rifaddin yang amblas agar ditangani sementara sehingga bisa fungsional.Penanganan jangka panjang yang dilakukan menggunakan dana PMTD (Penanganan Mendesak Tanggap Darurat), dan diperkirakan akan dibangun jembatan sepanjang 20 meter. (HO/BBPJN Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pembangunan jembatan bailey untuk penanganan sementara pasca-amblesnya Jalan HAM Rifaddin, RT 13, Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dimulai.

Jalan ini sendiri pada Senin 12 Mei 2025 lalu mengalami amblas setelah hujan deras melanda.

Kejadian amblas membuat jalan utama menuju daerah Loa Janan Kukar atau ke Jalan Poros Samarinda–Balikpapan tak bisa dilintasi.

Sebagai alternatif, pengguna jalan dialihkan ke Jalan Soekarno-Hatta.

Baca juga: Sambung Akses Samarinda-Balikpapan, Jembatan Bailey Disiapkan di Jalan HAMM Rifaddin

Kejadian tujuan Kota Balikpapan, di Jalan Tol Balsam, serta jalur Sanga Sanga-Palaran.

Tak hanya itu saja, titik jalan di kawasan Batuah, Kutai Kartanegara, kini turut mengalami pergerakan tanah atau longsor.

“Alat berat, excavator juga sudah di lokasi untuk penanganan, target kami di awal penanganannya bersifat sementara, menggunakan jembatan bailey,” kata Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Hendro Satrio M.K, Rabu (21/5/2025).

Sejumlah material jembatan bailey juga sudah mulai dilakukan pengerjaan, agar jalan bisa fungsional.

“Kami fokus untuk pengerjaan jembatan (bailey) dulu, satu sisi yang mengarah Samarinda ke Balikpapan, di lapangan sudah mulai erection jembatan bailey. Inginnya bisa lebih cepat,” tutur Hendro.

BBPJN Kaltim sendiri juga menegaskan bahwa sudah melaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum, tepatnya Direktorat Jenderal Bina Marga, sebagai langkah awal menyiapkan penanganan sementara.

Sembari menunggu penanganan jangka panjang, pihaknya memasang jembatan bailey sebelum dibangun yang permanen.

Penanganan jangka panjang yang dilakukan menggunakan dana PMTD (Penanganan Mendesak Tanggap Darurat), dan diperkirakan akan dibangun jembatan sepanjang 20 meter.

“Jembatan permanen nanti,nya sekitar 20 meter, tapi kita lihat lagi setelah melewati serangkaian kajian dan perhitungan matang. Tapi yang utamanya saat ini tetap jembatan bailey, artinya penanganan sementara,” kata Hendro. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved