Berita Nasional Terkini

Respons Bahlil Lahadalia soal Isu Reshuffle Kabinet Prabowo-Gibran

Bahlil mengatakan terkait reshuffle merupakan kewenangan Presiden. Ia meminta untuk tidak menanyakan hal yang di luar kewenangannya.

KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY
ISU RESHUFFLE KABINET - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Reaksi Bahlil soal isu reshuffle kabinet. (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah respons Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal isu reshuffle kabinet.

Kabarnya, akan terjadi perombakan kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

Bahlil mengatakan terkait reshuffle merupakan kewenangan Presiden. Ia meminta untuk tidak menanyakan hal yang di luar kewenangannya.

"Kita itu jangan berpikir bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan semua itu ada hak prerogatif bapak presiden. Yah," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (22/5/2025).

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Segera Terjadi usai Golkar, PAN, dan PKS Kompak Dukung Prabowo di Pilpres 2029

Ya, Bahlil enggan menanggapi lebih jauh terkait isu reshuffle, termasuk mengenai pos mana aja yang akan dirombak oleh Presiden.

Ia hanya mengoyangkan tangan saat ditanya soal pertanyaan tersebut.

Rocky Gerung hingga Intelektual Muda Minta Reshuffle Kabinet

Isu reshuffle kabinet mencuat di era Presiden Prabowo Subianto yang baru tujuh bulan bekerja.

Publik menilai reshuffle kabinet menjadi keharusan karena kondisi ekonomi yang kian terpuruk.

Pengamat politik senior, Rocky Gerung, melihat Presiden Prabowo harus cepat bertindak menyelamatkan bangsa.

Seruan reshuffle kabinet ini disampaikan dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025).

Menurut Rocky, perombakan kabinet diperlukan untuk menyelaraskan arah pemerintahan dengan semangat sosialisme modern yang inklusif dan berpihak pada rakyat.

Ia menilai reshuffle kabinet akan membuka ruang kepemimpinan baru yang lebih progresif dan bersih.

"Karena itu harus ada reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru. Prinsip dasarnya," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Rocky, kecil kemungkinan para menteri bersedia mengundurkan diri secara sukarela.

Ia menyebut bahwa kepentingan politik dan ekonomi membuat mereka bertahan, meskipun anggaran negara kian terbatas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved