Daftar Harga Sapi Kurban di Bontang Kaltim Jelang Idul Adha 2025, Termurah Rp18 Juta per Ekor

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, aktivitas jual beli hewan kurban di Kota Bontang, Kalimantan Timur mulai meningkat. 

Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co di sejumlah lapak ternak, harga sapi kurban tahun ini mengalami kenaikan sekira Rp1 juta dibanding tahun lalu.

Berikut daftar harga sapi kurban dari beberapa pedagang di Bontang:

1. Lapak Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Bontang Baru

Harga Sapi: Rp18 juta – Rp26 juta per ekor

Bobot: Tergantung jenis, antara 250–400 kg

Asal ternak: Sulawesi Selatan

Baca juga: Jelang Idul Adha, DKP3 Bontang Data 2.933 Hewan Kurban, Mayoritas Didatangkan dari Luar Daerah

Pemilik lapak sapi kurban, Amal mengatakan, tahun ini dirinya hanya mendatangkan 40 ekor, lebih sedikit dari tahun lalu (50 ekor).

Hal ini dikarenakan adanya kenaikan biaya karantina dan pengiriman.

“Sekarang mahal semua, biaya karantina dan pengiriman tinggi. Jadi kami kurangi pasokan,” kata Amal.

2. Lapak Jalan KS Tubun, Kelurahan Api-Api

Harga Sapi: 

Rp18 juta (bobot ±240 kg)

Rp26 juta (bobot ±380 kg)

Asal ternak: Sulawesi Selatan, Palu, dan Poros Samarinda–Bontang

Stok: 32 ekor (14 ekor sudah terjual)

Baca juga: 7 Syarat Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Kaltim, Tak Boleh Cacat dan Berat Minimal 800 Kg

“Harga tergantung bobotnya. Sapi kami datangkan dari Sulsel, Palu, dan sekitar Poros Samarinda-Bontang,” ujar Asri, pedagang sapi kurban lainnya.

Selain dari Sulawesi, sejumlah sapi di lapakjuga berasal dari peternakan lokal di kawasan Gunung Menangis, Bontang.

Ia menyebutkan telah menjual lebih dari 20 ekor dari total 40 sapi yang tersedia.

“Sudah dicek kesehatannya. Nanti sebelum hari H akan dicek lagi oleh petugas,” tutupnya.

Baca juga: Kaltim Terima 13 Sapi Kurban dari Presiden Prabowo, 2 untuk Wilayah IKN

Sebgai informasi, harga sapi tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kenaikan ongkos kirim, biaya karantina, hingga ketersediaan pasokan dari luar daerah. 

Meski begitu, para pedagang mengaku permintaan tetap tinggi, terutama mendekati hari H penyembelihan.

Masyarakat disarankan untuk melakukan pembelian lebih awal agar mendapat pilihan terbaik dan menghindari lonjakan harga mendekati hari raya. (*)