Berita Samarinda Terkini
Buras Jadi Sajian Wajib saat Hari Raya Idul Adha di Samarinda Seberang, Setiap Tahun Selalu Ada
Tidak lengkap rasanya jika saat Idul Adha tanpa menyantap menu buras dengan lauk daging
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Tidak lengkap rasanya jika saat Idul Adha tanpa menyantap menu buras dengan lauk daging.
Saat Lebaran Idul Adha, warga Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Samarinda, Kota Samarinda, mengolah berbagai menu untuk santapan Idul Adha tahun ini.
Mayoritas masyarakat bersuku Bugis dan Makassar di Samarinda Seberang terbiasa mengolah buras.
Baca juga: 4 Jam Tim Labfor Surabaya Olah TKP Kebakaran di Big Mall Samarinda, Masih Menunggu Hasilnya
Lauknya pun, bisa menggunakan olahan daging, ayam atau ikan.
“Seperti sajian wajib ini. Setiap tahun selalu ada. Kalau tidak ada buras, seperti ada yang kurang,” ujar Ibu Arka (39) ditemui di rumahnya Jalan P. Bendahara, Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang, Sabtu (7/6/2025) sore.
Ia berujar, buras memang santapan khas Sulawesi Selatan yang berasal dari beras.
Ibu Arka menjelaskan, bahwa buras berbeda dengan lontong.
Memang sekilas tampak sama, dibungkus dengan daun pisang dan direbus hingga menjadi padat.
Tetapi buras, berbentuk pipih, berbeda dengan lontong dan ketupat yang tak memiliki rasa, buras memiliki paduan rasa asin dan gurih.
“Dimakan langsung enak, berdampingan dengan lauk pauk dan kuah santan lebih sedap. Masaknya ada dicampur santan dari kelapa ditambah garam,” katanya.
Buras menurutnya, bukan sekarang bukan cuma disajikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) atau Samarinda Seberang saja yang warganya mayoritas Bugis.
Menurut Ibu Arka yang merantau sejak 1986 ke Samarinda ini, buras sudah tersebar kepada masyarakat di berbagai daerah Kaltim bahkan Indonesia.
Idul Adha 2025 kali ini, khusus di rumahnya saja, ia sibuk membuat buras sejak beberapa hari sebelum lebaran tiba.
Sebagai menu saat hari lebaran, cara memasaknya pun masih sesuai tradisi.
Menjemur daun pisang ini, membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari atau tergantung pada cuaca.
Penataan Kawasan Kumuh Samarinda Lewat Program Konsolidasi Tanah |
![]() |
---|
Decafe Samarinda jadi Pilihan untuk Nongkrong, Pengunjung Suka Mantau Mangkok |
![]() |
---|
Aksi Demo DPRD Kaltim, Dishub Samarinda Siapkan Rekayasa Lalu Lintas |
![]() |
---|
Hujan Hari Ini, Daftar 28 Titik Banjir di Samarinda hingga Longsor di Sempaja, Imbauan BPBD |
![]() |
---|
Longsor di Sempaja Selatan, BPBD Samarinda Minta Warga di Area Rawan Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.