Berita Nasional Terkini
PPP tak Masalah Jokowi Pilih PSI, Sebut Masih Punya Banyak Calon Ketum Partai
PPP tak masalah Jokowi pilih PSI. Sebut masih punya banyak calon ketum partai
Penulis: Kun | Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO - PPP tak masalah Jokowi pilih PSI, sebut masih punya banyak calon ketum partai
Hal itu disampaikan Juru Bicara DPP PPP, Usman M. Tokan, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (8/6/2025).
Kendati demikian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan sikap hormat terhadap posisi politik Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang partai berlambang Ka'bah itu.
“Kami sangat menghargai sikap politik Pak Jokowi terkait namanya sempat disebut oleh Ketua Mahkamah Partai PPP. Tentunya beliau sebagai mantan Presiden RI dua periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP,” kata Tokan.
Donnie Tokan, sapaan karib Usman M. Tokan, menambahkan PPP memandang Jokowi sebagai tokoh bangsa yang tetap menjaga sikap kenegarawanan meskipun telah lengser dari jabatan presiden.
Baca juga: Alasan Jokowi Enggan Jadi Ketua Umum PPP, Ayah Kaesang sebut Ingin di PSI Saja
“Menurut pandangan pribadi kami, biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” ujarnya.
Terkait isu kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI, Usman menilai hal tersebut sepenuhnya merupakan hak politik pribadi Jokowi.
Apalagi, saat ini putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep, merupakan Ketua Umum PSI.
“Kalaupun nanti memilih bergabung ke PSI, itu hak politik beliau. Lagipula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI," ucapnya.
"Dalam konteks etika dan moral politik, itu sesuatu yang bagus. Masa bapak di partai A, lalu anak di partai B, kemudian mantu atau cucu di partai C—itu sesuatu yang incredible,” imbuhnya.
Baca juga: Fraksi PKS-PPP Usulkan QRIS untuk Pembayaran Pajak dan Retribusi di Balikpapan Kaltim
Ia menegaskan keyakinannya bahwa Jokowi sebagai salah satu tokoh penting bangsa memahami benar prinsip keberagaman politik di Indonesia.
“Kami sangat yakin dan percaya, beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan a society with diverse political systems and cultures,” tandasnya.
Sebelumnya, sinyal mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampaknya semakin menguat.
Pasalnya, ketika ditanya wartawan, Jokowi enggan untuk masuk PPP meski santer disebut masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum).
Dia mengatakan di dalam internal PPP, masih banyak tokoh yang lebih layak memimpin partai berlambang Ka'bah itu ketimbang dirinya.
"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi di Solo, Jumat (6/6/2025), dikutip dari Tribun Solo.
Setelah itu, Jokowi memberikan penegasan bahwa dirinya lebih memilih masuk ke PSI meski belum ada pencalonan resmi sebagai caketum.
"Saya di PSI saja lah," katanya singkat.
Jokowi juga menjawab kemungkinan dilirik partai lain selain PSI dan PPP.
Lagi-lagi, mantan Wali Kota Solo itu kembali menegaskan lebih memilih untuk masuk ke PSI.
Baca juga: Respons Anies soal Namanya Masuk Bursa Ketua Umum PPP, Romahurmuziy Pernah Bujuk Eks Gubernur DKI
PSI Dorong Jokowi Daftar Caketum PSI
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman merespons soal peluang Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum PSI yang baru.
Andy meminta doa agar hal itu terwujud. Untuk diketahui, PSI belakangan dikaitkan dengan Jokowi.
PSI juga disebut-sebut sebagai partai super terbuka, sebagaimana istilah yang pernah disampaikan Jokowi.
"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (13/5/2025).
Untuk diketahui, DPP PSI memastikan akan menggelar Pemilu Raya untuk memilih sosok calon ketua umum.
Pemilihan ketua umum PSI nantinya akan dilakukan terbuka, menerapkan sistem e-voting.
Baca juga: Soal H Isam akan Masuk di PPP, Ketua DPW PPP Kaltim Gamalis : tak Jadi Masalah
Romahurmuziy Sebut Jokowi Tak Mau Jadi Ketua Umum PPP
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy mengatakan, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tak berkenan menjadi ketua umum partainya.
Romahurmuziy menegaskan, dirinya sudah bertemu dengan Jokowi pada Desember 2024 lalu mengenai kemungkinan menjadi ketua umum partai.
"Desember lalu saya sudah bincang dengan Jokowi," kata Romahurmuziy saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (29/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, menurut Romahurmuziy, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin terlibat dalam kepemimpinan partai politik manapun.
"Beliau tidak berminat dan tidak ingin memimpin partai manapun," ungkapnya.
Nama Jokowi masuk dalam bursa calon ketua umum PPP sebelumnya disampaikan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.
Menurut Irfan, wacana tersebut berkembang secara alami di kalangan internal partai, mengingat kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode masa kepemimpinannya.
"Muncul beberapa nama yang sudah beredar, dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau (Jokowi)," kata Irfan kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Irfan menjelaskan bahwa kedekatan PPP dengan Jokowi sudah terjalin sejak awal pemerintahan.
Meski pada Pilpres 2014 PPP tidak mendukungnya, Jokowi tetap memberikan ruang bagi partai berlambang Ka'bah itu untuk bergabung dalam kabinet.
"Walaupun pada periode 2014, PPP dalam Pilpres tidak mendukung beliau. Tetapi tetap PPP dihargai, dihormati, masuk dalam kabinetnya, 2019 mendukung," ujar Irfan.
Irfan menegaskan bahwa sosok yang akan menjadi Ketua Umum PPP harus memiliki loyalitas, serta mampu membawa PPP untuk kembali melenggang ke Senayan.
"Ke depannya bisa mampu mau dan loyal dan bertanggung jawab untuk mengembalikan posisi PPP di parlemen dan juga nanti dalam kepimpinan kabinet kedepannya bisa ikut dan terlibat lah gitu," ucapnya.
Irfan menjelaskan, PPP membuka ruang selebar-lebarnya bagi kader maupun tokoh yang ingin bertarung dalam pemilihan ketua umum.
Asalkan, kata dia, semua pihak yang maju memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan secara internal.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Pilih Gabung PSI, Politisi PPP: Itu Hak Politik Beliau
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.