Berita Samarinda Terkini

2 Pasien di RSUD AWS Samarinda Belum Pasti Covid-19, Jaya Mualimin: Minta Warga Kaltim tak Panik

Kabar dirawatnya 2 pasien diduga terpapar Covid-19, dijelaskan pihak rumah sakit RSUD AWS Samarinda, Kalimantan Timur

|
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
PASEIN RSUD AWS– Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjelaskan terkait pasien yang dirawat di RSUD AWS Samarinda diduga terpapar Covid-19. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjelaskan, terkait pasien yang dirawat di RSUD AWS Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Kabar dirawatnya 2 pasien diduga terpapar Covid-19, dijelaskan pihak rumah sakit.

Pihaknya bahwa telah melakukan skrining kesehatan sebelum ditempatkan di ruang isolasi.

“Mereka sebenarnya juga bukan penyakit Covid-19. Tetapi kencing manis dan pneumonia,” kata Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin kepada TribunKaltim.co pada Selasa (10/6/2025) petang.

Baca juga: Waspada! Tren Covid-19 Meningkat, Varian Terbaru "Nimbus" Kini dalam Pemantauan WHO

Jay jelaskan, skrining kesehatan dilakukan sebenarnya pada 3 pasien.

Dinkes Kalimantan Timur menyebut, dari 3 pasien, dua di antaranya diduga terpapar Covid-19 setelah melalui swab tes (tes usap) antigen.

Tentunya, hal ini belum bisa dipastikan secara langsung bahwa yang bersangkutan positif Covid-19 karena belum di tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Dari 3 ternyata 1 positif. Kan dikabarkan 2, nah yang 1-nya negatif setelah dicek ulang. Tetapi dua tetap kita kirim (ke ruang isolasi). Pasien sampai saat ini di RSUD AWS sampai penyakit komorbidnya sembuh. Sembari menunggu hasil PCR,” jelasnya. 

Terkait hasil PCR yang kini sudah dikirim ke Balai Besar Labkesmas Banjarbaru untuk pengujian PCR, memastikan diagnosis dan mendeteksi kemungkinan varian baru Covid-19 akan terlihat paling cepat 2 hari ke depan.

Disinggung, soal pelacakan asal usul terpaparnya, Dinkes Kaltim mengaku bingung karena pasien tak pernah melakukan perjalanan keluar Kaltim apalagi luar negeri.

“Paling cepat 2 hari, besok atau lusa sudah keluar hasilnya. Pasien orang lokal, bukan dari perjalanan luar negeri, nah ini kami masih bingung,” ujar dr. Jaya. 

Namun demikian, dr. Jaya memastikan bahwa pihaknya terus memantau terkait perkembangan di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia yang tengah menghadapi varian baru Covid-19 yakni XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8.

Dipastikan bahwa varian-varian yang ada memiliki karakteristik penularan dan tingkat kematian yang relatif rendah.

Sehingga masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Di Indonesia sendiri, tren kasus konfirmasi mingguan menunjukkan penurunan drastis. 

Dari 28 kasus di minggu ke-19, kini menjadi hanya tiga kasus di minggu ke-20 di tahun 2025, dengan proporsi positif sekitar 0,59 persen. 

Varian dominan yang beredar saat ini adalah MB.1.1, dimana kecenderungan terkait varian ini hanya menimbulkan gejala ringan dan tidak menyebabkan kematian.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes Paser Perketat Akses Masuk Lewat Pelabuhan

“Kalau Covid-19 yang saat ini kan gejala ringan tak menimbulkan risiko hingga kematian, jadi tidak ada perlakuan khusus, ya dirawatnya karena kencing manisnya aja dan penyakit parunya. Tidak ada sampai program vaksin atau sampai lockdown juga. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,” ujarnya.

Sampai saat ini angka Covid-19 sudah menurun di minggu ke-12 tahun 2025 di bulan Februari dan Maret.

"Lalu di minggu ke-20 tahun 2025 juga sudah menurun, variannya juga tidak berbahaya, tidak menimbulkan kematian, insya Allah aman saja,” kata dr. Jaya.

Terakhir ia juga meminta masyarakat tidak usah panik, was–was, dan menyarankan beraktivitas biasa saja. 

“Kalau nanti didapati Covid-19 lagi, tidak mungkin menjadi pandemi, jadi tidak ada lockdown dan vaksin,” tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved