Berita Samarinda Terkini

Program Makanan Bergizi Gratis Sentuh Sekolah di Samarinda Seberang, Siswa dan Guru Rasakan Manfaat

Setelah diluncurkan perdana di SDN 004 Kecamatan Samarinda Utara, program makan Bergizi Gratis kini telah hadir di Kecamatan Samarinda Seberang

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
MBG SAMARINDA SEBERANG - Siswa SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang tampak antusias menikmati sajian dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kotak makanan yang dibagikan tersebut berisi nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah pusat terus memperluas jangkauan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Samarinda.

Setelah diluncurkan perdana di SDN 004 Kecamatan Samarinda Utara, program ini kini telah hadir di Kecamatan Samarinda Seberang

Seperti hari ini, Selasa (10/6), sebanyak 1.070 siswa dari 11 sekolah di kawasan Samarinda Seberang tercatat sebagai penerima manfaat program yang ditujukan untuk meningkatkan kecukupan gizi peserta didik.

Di antara sekolah yang menerima program ini adalah SMP Muhammadiyah 4 Samarinda Seberang di Jalan Datu Iba Kelurahan Sungai Kledang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ratna, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran program MBG yang dinilai membawa manfaat nyata bagi siswa.

Baca juga: Program MBG di Kutai Timur akan Dilaunching, Siapkan 2 Titik Dapur Produksi

“Alhamdulillah sangat senang, bersyukur dan berterima kasih. Ini sangat membantu anak-anak makan bergizi, mengurangi uang jajan, dan guru juga berterima kasih. Semoga program ini berlanjut,” ucap Ratna.

Ia menyebutkan bahwa saat ini program MBG di sekolahnya diberikan kepada siswa kelas 7 dan 8, mengingat siswa kelas 9 sudah tidak aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.

MAKAN BERGIZI GRATIS - Dapur SPPG Jalan Bung Tomo, dekat PLN Samarinda Seberang. Distribusi dilakukan dengan radius maksimal 6 km dari dapur, dengan waktu tempuh 30 menit. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI)
MAKAN BERGIZI GRATIS - Dapur SPPG Jalan Bung Tomo, dekat PLN Samarinda Seberang. Distribusi dilakukan dengan radius maksimal 6 km dari dapur, dengan waktu tempuh 30 menit. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI)

“Total siswa ada 100 lebih dan kelas 9 sudah tidak aktif. Sekarang sisa 80 lebih,” jelasnya.

Tak hanya aspek gizi, perhatian terhadap kesehatan siswa juga menjadi prioritas. Ratna menuturkan bahwa pihak sekolah telah mendata siswa yang memiliki alergi makanan untuk memastikan distribusi MBG aman dan sesuai kebutuhan.

“Sebelumnya memang kami sudah mendata soal siapa saja yang alergi, dan saat ini yang alergi akan diganti sama telur atau ayam. Kalau kita kasih (makanan pemicu alergi) takut juga,” katanya.

Baca juga: 1.070 Siswa Terima Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Seberang

Menu MBG yang diberikan hari ini mencakup makanan lengkap dan seimbang. Yakni sayur, telur, susu, dan buah.

“Reaksi para siswa mereka senang, dan ada kotakan isinya buah, susu, lauk, nasi. Ini tentu termasuk 4 sehat 5 sempurna,” tuturnya.

Dari sisi teknis, Ratna memastikan pelaksanaan distribusi makanan tidak mengganggu jalannya proses belajar. 

“Karena kemarin kita atur untuk jadwal makan, sebelum diinfokan bahwa akan ada MBG. Orang tua juga sudah tahu ada MBG dan uang jajan mereka bisa ditabung,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah telah berkoordinasi dengan pengelola kantin sejak awal agar tidak terjadi benturan kepentingan.

Baca juga: Meleset dari Target, Program Makan Bergizi Gratis di Bontang Belum Terlaksana

“Di awal sudah direncanakan soal MBG, dan ibu-ibu kantin sudah kami komunikasikan dan mereka sudah tahu. Insya Allah aman saja,” tegasnya.

Respon positif juga datang dari siswa. Hamdi Aqso, siswa kelas 7A, mengungkapkan antusiasmenya menerima makanan gratis dari pemerintah.

“Enak, apalagi ada telur, ada sayur-sayurannya, susu. Porsinya lebih banyak, bikin kenyang. Kalau setiap hari dapat, senang. Tapi kalau udah sebulan, bosan. Jadi berharapnya lauknya bakal ganti-ganti gitu, sayur juga diganti. Sayurnya maunya digantinya bisa seperti kangkung,” ujar Hamdi sambil tertawa.

Hamdi, yang memiliki alergi terhadap udang, menyebut bahwa ia sudah didata sejak awal.

“Saya alergi udang dan sebelumnya sudah pernah didata. Tapi secara umum rasanya suka. Pengennya ada ditambahin ayam. Kalau buahnya pengennya besok bisa mangga atau jeruk,” imbuhnya.

Baca juga: Demi Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Balikpapan Pilah Kriteria Lahan Pembangunan SPPG

Senada dengan Hamdi, Fahri Asyam yang merupakan teman sekelasnya menyampaikan harapan agar program ini bisa terus berjalan.

“Harapannya semoga ada terus sampai seterusnya lah, sampai kelas 7 yang lain lagi biar uang jajannya irit dikit. Biasanya belanjanya di kantin, tapi kalau porsi lebih banyak yang ini (MBG), dan kalau lebih enak-enak juga yang ini. Bedanya, di kantin beli, dan ini gratis,” tutup Fahri. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved