Berita Samarinda Terkini

Polder Air Hitam Samarinda Direvitalisasi, SDA PUPR Targetkan Tambahan Kapasitas Hingga 4 Meter

Pemkot Samarinda melalui Dinas PUPR bidang SDA tengah melakukan tahap revitalisasi folder Air Hitam di Jalan AW Syahranie

|
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
REVITALISASI AIR HITAM - Kolam retensi di kawasan Air Hitam tengah direvitalisasi oleh Pemkot Samarinda. Pemasangan sheet pile dilakukan untuk memperkuat struktur tanggul agar kolam bisa diperdalam hingga 4 meter dan menampung lebih banyak air saat hujan deras. (10/6). (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Sumber Daya Air (SDA) tengah melakukan tahap revitalisasi polder Air Hitam di Jalan AW Syahranie yang dikenal sebagai sistem penampungan air yang selama ini menjadi tumpuan pengendalian banjir di kawasan padat tersebut.

Langkah ini dilakukan menyusul kerusakan struktur tanggul yang terjadi akibat penggalian tanpa penguatan konstruksi memadai di masa lalu.

Kabid SDA PUPR Samarinda, Hendra, menjelaskan bahwa kolam polder Air Hitam selama ini hanya berupa galian yang diperkuat seadanya dengan pasangan batu (repep) dan beton di bagian atas.

Saat dilakukan upaya pendalaman oleh tim operasi dan pemeliharaan (OP) guna meningkatkan kapasitas tampungan air, struktur tanggul justru mengalami longsor.

"Yang terjadi, tanggul sekeliling kolam jebol, merosot, karena kolam tidak ada strukturnya dan hanya galian, kemudian diberi repep sedikit, baru di atasnya dibeton. Jadi ketika digali lebih dalam, supaya untuk menampung banjir sistem polder Air Hitam itu, akhirnya melorot," lanjutnya.

Baca juga: Petugas Disdamkar Kerahkan Armada Bersihkan Jalan Protokol di Samarinda Kaltim

Merespons kondisi tersebut, SDA kini mulai membangun struktur permanen di sekitar kolam dengan memasang sheet pile atau dinding penahan tanah dari baja.

Dengan penguatan tersebut, kolam ditargetkan bisa diperdalam hingga 3 hingga 4 meter dari kondisi eksisting saat ini yang hanya sekitar 2,5 sampai 3 meter.

"Jadi tampungan air dapat lebih banyak," kata Hendra.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan bahwa pendekatan ini akan direplikasi di sejumlah kolam lain di Samarinda, termasuk rencana pembangunan kolam di samping Masjid Al-Ma’ruf, kawasan depan Lembuswana.

Dengan keterbatasan lahan di tengah kota, model kolam kecil tapi dalam menjadi solusi yang efisien.

Baca juga: Seorang Pria Asal Kukar Diamankan Polresta Samarinda, Kedapatan Simpan 30 Butir Ekstasi

"Kami mencontoh di Bandung, kolam retensi Andir, itu kolamnya kecil-kecil tapi dalam. Karena kalau membebaskan lahan di tengah kota kan susah. Nah harapannya kalau dalam, tampungan air juga lebih banyak,” papar Hendra.

Revitalisasi polder Air Hitam ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 sebesar Rp12 miliar. Namun, pekerjaan di tahun ini belum akan menuntaskan keseluruhan proyek.

"Kalau dilihat sekarang sudah terpasang baru setengah. Itu perencanaan tahun 2023 sekitar Rp 60 miliar," ungkap Hendra.

Ia juga menambahkan bahwa untuk pelaksanaan lanjutan di tahun anggaran berikutnya, tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan melakukan evaluasi ulang terhadap satuan harga sebagai penyesuaian terhadap inflasi.

"Nanti ketika mau perencanaan pelaksanaan di tahun anggaran selanjutnya, teman-teman PPK akan melakukan kaji ulang terhadap harga satuannya kembali,” jelasnya.

Baca juga: 50 Pejabat Fungsional Dilantik Walikota Andi Harun, Perkuat Pelayanan Publik Samarinda

Meski belum rampung sepenuhnya, Hendra menekankan bahwa titik-titik prioritas telah dipilih dengan mempertimbangkan efektivitas fungsi tampungan dan nilai strategis kawasan.

"Tapi minimal titik yang sekali perbaiki itu yang paling komersil. Nanti berlanjut lagi," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved