Berita Nasional Terkini
Harga BBM Pertamina di Seluruh SPBU Akibat Perang Iran-Israel, Apakah Harga Minyak Melonjak?
Konflik di Timur Tengah berpotensi besar mengguncang harga minyak dunia, yang pada akhirnya akan menimbulkan tekanan terhadap ekonomi nasional
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Lantas apa yang terjadi Jika harga BBM subsidi tidak dinaikkan?
Baca juga: Desak Warga Tinggalkan Teheran di Tengah Perang Iran-Israel, Trump Dihujat Anggota Parlemen AS
Beban APBN akan membengkak signifikan karena besarnya selisih harga pasar dan harga jual domestik. Cadangan devisa akan tergerus karena kebutuhan dolar AS untuk membayar impor minyak mentah meningkat.
Nilai tukar rupiah dapat melemah lebih dalam, yang sudah sempat menembus angka Rp 17.000 per dolar ASdalam beberapa pekan terakhir.
Namun jika harga BBM subsidi dinaikkan, Inflasi domestik akan naik. Harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Daya beli masyarakat akan tertekan, memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Fahmy menegaskan bahwa dalam situasi ketidakpastian global, pemerintah tidak seharusnya memberikan optimisme berlebihan yang bisa menimbulkan ekspektasi palsu di tengah masyarakat.
“Pemerintah sebaiknya bersikap realistis dengan mengantisipasi penetapan harga BBM subsidi berdasarkan indikator terukur,” tegasnya.
Baca juga: Mayjen Amir Hatami Panglima Iran, Siap Balas Israel dengan Keras, Awal Kariernya dari Medan Perang
Respons Pemerintah: Waspada, Tapi Belum Alarm
Sementara itu, pernyataan berbeda datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia menyampaikan bahwa konflik Israel-Iran belum menunjukkan dampak langsung yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia hingga saat ini.
“Kalau kita lihat di Timur Tengah kan transmisinya relatif lambat. Kita lihat tergantung harga minyak, dan harga minyak tentu beberapa negara punya kepentingan untuk menahan lonjakan harga,” ujarnya mengutip dari Kompas.com saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Menurut Airlangga, negara-negara produsen minyak pun tidak ingin harga melonjak terlalu tinggi, karena hal tersebut bisa menurunkan permintaan global dan memperburuk ketidakstabilan ekonomi dunia.
Terkait nilai tukar rupiah, ia menilai bahwa pengaruh dari konflik ini masih minim secara fundamental, meski sentimen pasar terhadap kelangkaan pasokan energi perlu diwaspadai. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Perang Israel-Iran Bisa Picu Harga BBM Naik",
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
| Harga Emas Antam Tebaru 18 November 2025 Anjlok di Logam Mulia Balikpapan |
|
|---|
| Prabowo Janji Pakai Uang Rampasan Koruptor untuk Pendidikan, Kampung Nelayan hingga Utang Whoosh |
|
|---|
| RKUHAP Disahkan DPR Hari Ini, Ini 14 Poin Perubahan Besar dalam Hukum Acara Pidana |
|
|---|
| Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Asli dan Foto Wisuda, Enggan Laporkan Balik Penuduh Ijazah Palsu |
|
|---|
| Sosok Syamsul Jahidin yang Gugat UU Polri, 8 Jenderal Kini Terancam Dicopot dari Jabatan Sipil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250507_Hasil-Uji-BBM-Kaltim-2025.jpg)