Berita Kaltim Terkini
Kondisi Kesehatan Jemaah Haji Dicek Ketat di Embarkasi Balikpapan, Waspada Penyakit Menular
Kesehatan jemaah haji yang kembali ke tanah air melalui Embarkasi Haji Balikpapan diawasi secara ketat.
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kesehatan jemaah haji yang kembali ke tanah air melalui Embarkasi Haji Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur diawasi secara ketat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Balikpapan, Bangun Cahyo Utomo kepada TribunKaltim.co.
Dia menyampaikan bahwa seluruh jemaah haji diperiksa menggunakan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh dan potensi penyakit menular.
“Semua jemaah haji dari Arab Saudi kita periksa menggunakan thermal scanner untuk melihat apakah ada yang mengalami demam. Jika ditemukan suhu tubuh tinggi, maka kita lakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Bangun saat ditemui di Asrama Haji Batakan, Rabu (18/6/2025).
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Menular Gondongan Versi Kadis Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin
Jika ada jemaah yang terdeteksi demam, petugas karantina akan melakukan tindakan isolasi awal dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium melalui tes swab.
Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut akan diketahui maksimal lima hari setelah pengambilan sampel.
“Kalau kondisinya stabil, kita sarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Tapi kalau membutuhkan perawatan, langsung kita rujuk ke rumah sakit,” tambahnya.

Prosedur Ketat Sesuai Standar Internasional
Bangun menjelaskan bahwa prosedur ini merupakan standar operasional yang juga diterapkan di semua pintu masuk perjalanan internasional, termasuk di bandara.
Untuk jemaah haji, pengawasan serupa dipindahkan ke kawasan embarkasi demi kemudahan pemantauan dan respons cepat.
“Jadi sebenarnya ini adalah SOP yang berlaku untuk seluruh pelaku perjalanan internasional. Hanya saja, untuk jemaah haji kita pusatkan pemeriksaannya di Embarkasi Balikpapan,” katanya.
Selain pengukuran suhu tubuh, seluruh jemaah haji juga diwajibkan mengisi formulir Satu Sehat Health Pass (SSHP), yang berfungsi sebagai data pemantauan kondisi kesehatan jemaah secara digital sejak keberangkatan hingga kepulangan.
Baca juga: PPIH Embarkasi Balikpapan Terima Kedatangan Jemaah Haji Asal Samarinda, 6 Orang Wafat
“Alhamdulillah, tingkat pengisian Satu Sehat Health Pass sudah sangat tinggi. Untuk dua kloter pertama, bahkan sudah mencapai 100 persen,” ungkap Bangun.
Menurutnya, ini merupakan bagian dari upaya deteksi dini untuk mencegah penyebaran penyakit menular, seperti MERS-CoV, flu, dan virus lainnya yang mungkin terbawa dari luar negeri.
“Kita ingin memastikan jemaah yang pulang benar-benar dalam kondisi sehat dan tidak membawa potensi penyakit menular ke lingkungan sekitar,” tegas Bangun.
Dengan pengawasan yang ketat dan pelaporan kesehatan digital, diharapkan seluruh proses kepulangan jemaah haji melalui Embarkasi Balikpapan berjalan aman, tertib, dan tanpa menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.