Berita Nasional Terkini

Sudaryono, Yovie Widianto hingga Immanuel Ebenezer, Daftar 9 Komisaris Pupuk Indonesia yang Baru

Ada Sudaryono, Yovie Widianto hingga Immanuel Ebenezer, daftar 9 Komisaris PT Pupuk Indonesia yang baru

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Egadia Birru/Revi C Rantung-Dok Kemenaker
KOMISARIS PT PUPUK - Dari kiri ke kanan: Sudaryono, Yovie Widianto dan Immanuel Ebenezer. Daftar 9 Komisaris PT Pupuk Indonesia yang baru. (Kompas.com/Egadia Birru/Revi C Rantung-Dok Kemenaker) 

Komisaris: Immanuel Ebenezer Gerungan

Komisaris: Yovie Widianto

Sudaryono Lepas Jabatan Ketua Dewan Pengawas Bulog

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan bakal melepas jabatannya sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, usai ditunjuk Kementerian BUMN menduduki bangku Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero).

Dia menyebutkan, pemegang saham akan menempati sosok baru yang mengisi Ketua Dewan Pengawas Bulog.

Ketika dikonfirmasi siapa orang yang nanti mengganti dirinya di BUMN pangan itu, Sudaryono enggan memberi jawaban secara gamblang.

“(Status Ketua Dewan Pengawas di Bulog bagaimana?) Nanti diganti, nanti diganti,” ujar Sudaryono saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian, Selasa (17/6/2025).

“(Bocorannya sosoknya siapa?) Bocorannya adalah warga negara Indonesia,” paparnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Sudaryono resmi bertugas sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) digelar pada Senin (16/6/2025) kemarin.

Dia mengaku mendapat tugas dari Kementerian BUMN dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) selaku pemegang saham untuk meningkatkan kinerja perusahaan, salah satunya menggenjot kapasitas produksi pupuk.

Selaku BUMN, ia menyebut distribusi pupuk subsidi harus bisa sampai ke tangan petani dengan jumlah pupuk yang memadai dan harga yang murah.

“Pupuk subsidi harus sampai ke petani dengan harga yang baik, dengan harga yang sesuai, dengan jumlah yang sesuai, sesuai haknya si petani itu, itu poin pertama,” paparnya.

Ia juga diminta untuk mendorong kualitas produksi pupuk sehingga mampu bersaing di pasar domestik dan global.

Hal ini dilakukan melalui perbaikan sejumlah fasilitas produksi alias pabrik.

Sudaryono mencatat perlunya penguatan lini bisnis Pupuk Indonesia agar punya daya jual yang kuat di pasar.

“Kedua, pupuk Indonesia punya pabrik kan enggak hanya melayani pupuk subsidi, dia kan juga punya pupuk komersial, bagaimana juga produktivitasnya bisa kita tingkatkan, kualitasnya kita perbaiki, sehingga yang komersial itu penjualannya secara bisnis juga bagus,” bebernya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved