Berita Nasional Terkini
Solusi Prabowo Soal Komisaris Bank BUMN yang Gemuk: Rampingkan, Isi dengan Kalangan Profesional
Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto membicarakan jajaran komisaris bank Badan Usaha Milik Negara yang dianggap terlalu 'gemuk'.
TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto membicarakan jajaran komisaris bank Badan Usaha Milik Negara yang dianggap terlalu 'gemuk'.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartanto setelah usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
“Sebelumnya kan lebih gemuk,” ungkap Airlangga dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti dilansir dari Kompas.com.
Airlangga menyebut, Prabowo sendiri telah memberikan arahan atau instruksi agar struktur komisaris bank BUMN dibuat lebih ramping.
Tak hanya itu, Prabowo juga meminta agar jajaran komisaris tersebut diisi dengan kalangan profesional.
Baca juga: Respons Menko Airlangga Hartanto Soal Nilai Rupiah yang Anjlok: Rupiah Naik Turun, Biasa Saja
Langkah ini ditempuh sebagai upaya memperkuat manajemen BUMN dan meningkatkan respons positif pasar.
"Itu memang arahan Bapak Presiden bahwa jumlah daripada komisarisnya itu dibuat lebih ringkas dan diisi oleh profesional," sebutnya.
Adapun struktur baru komisaris nanti, kata Airlangga, akan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing bank BUMN.
Pemerintah menegaskan bahwa mereka akan memperhatikan susunan komisaris bank BUMN supaya tetap mencakup unsur dari kementerian teknis terkait.
“Kalau misalnya ada yang mewakili kementerian, ada yang mewakili dari keuangan, ada yang mewakili juga misalnya kalau untuk BRI unsur kementerian teknis UMKM,” jelas Airlangga.
Baca juga: Sosok Agus Sutomo, Mantan Danjen Kopassus yang Kini Duduki Posisi Direktur Utama di BUMN
Bank BUMN Lakukan Perombakan Komisaris dan Direksi
Diketahui, beberapa bank BUMN telah melakukan perombakan komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025.
Beberapa bank yang mengganti struktur komisaris dan direksi adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Mengutip dari Kompas.com, pada Selasa (25/3/2025) RUPST BSI menetapkan Bob Tyasika Ananta sebagai Plt direktur utama (dirut).
Keputusan tersebut diambil setelah Direktur Utama BSI Hery Gunardi ditunjuk sebagai bos baru BRI dalam RUPST, Senin (24/3/2025).
Hery Gunardi sudah mengemban tugas sebagai Dirut BSI sejak 1 Februari 2021.
5 Anggota DPR RI Dinonaktifkan Parpol, Apakah Masih Dapat Gaji? |
![]() |
---|
Ada Rencana Demo 1 September, Dedi Mulyadi: Situasi Jabar Kondusif, Siswa Tetap Belajar di Sekolah |
![]() |
---|
Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Meninggal Dunia saat Ikut Demo di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Momen Gibran Rakabuming Temui Perwakilan Ojol di Istana Wapres |
![]() |
---|
Profil Adies Kadir dan Kontroversinya, Politisi Kelahiran Balikpapan Dinonaktifkan Golkar dari DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.