Pemkab Dorong Koperasi Merah Putih di Mahulu Jual Sembako dengan Harga Murah, Jaga Stabilitas Harga

TRIBUNKALTIM.CO -  Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mendorong peran strategis Koperasi Merah Putih sebagai garda depan dalam menjaga stabilitas harga dan memperluas akses kebutuhan pokok di daerah pedalaman. 

Koperasi Merah Putih yang beroperasi di 50 Kampung di Kabupaten Mahulu ini digadang-gadang akan menjadi tulang punggung distribusi sembako dan layanan pendukung lainnya bagi masyarakat.

Peran penting kehadiran Koperasi Merah Putih ini disampaikan Lung, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Mahulu. 

Lung, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Mahakam Ulu mengatakan bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok. 

Baca juga: Bontang Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Tuntas Bentuk Koperasi Merah Putih di Seluruh Kelurahan

“Koperasi itu punya peranan penting untuk menjaga stabilitas harga,” ujarnya Jumat (20/6/2025).

Saat ini, Koperasi Merah Putih tengah menjajaki kerja sama dengan Bulog guna menggelar pasar murah dan penyaluran beras bersubsidi ke kampung-kampung. 

Tak hanya itu, koperasi ini juga membuka peluang untuk mengembangkan unit simpan pinjam serta layanan klinik, meski diakui masih perlu pertimbangan matang terkait regulasi dan infrastruktur.

“Boleh simpan pinjam, tetapi perlu pertimbangan ekstra,” tambahnya. 

Harapannya, koperasi ini dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok agar masyarakat pedalaman bisa menikmati harga yang terjangkau.

Sementara itu, Ketua Koperasi Merah Putih di Des Long Melaham Kabupaten Mahakam Ulu, Kopong Simon menyampaikan bahwa strategi awal koperasi di Desa Long Melaham akan difokuskan pada penyediaan sembako murah secara eceran dan grosir, agar bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Saya sudah survei harga sembako di Samarinda, dari beras, gula, hingga minyak goreng. Kami akan jual dengan sistem partai dan eceran agar semua bisa akses,” ujarnya, Senin (23/6).

Simon juga mengungkapkan rencana pemanfaatan lahan strategis berukuran 20 x 40 meter di pinggir jalan besar untuk dijadikan gudang dan kantor operasional koperasi.

Lahan tersebut diketahui milik Haji Agus dan sedang dalam tahap konsultasi pembelian. 

Sambil menunggu proses tersebut, koperasi akan menggunakan rumah warga sekitar sebagai tempat operasional sementara.

Ia mengeluhkan fluktuasi harga yang tak menentu selama ini.