Berita Internasional Terkini

Donald Trump Desak Pembatalan Sidang Korupsi Netanyahu, 'Ampuni Seorang Pahlawan Besar!'

Presiden AS Donald Trump menyerukan pembatalan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebut rekannya itu pahlawan besar.

YouTube/Guardian News
TRUMP BELA NETANYAHU - Tangkapan layar dari kanal YouTube Guardian News pada Kamis (26/6/2025). Usai terlibat dalam perseteruan Israel dan Iran, Presiden AS Donald Trump (kanan) kini menyerukan pembatalan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), sebut rekannya itu pahlawan besar. (YouTube/Guardian News) 

TRIBUNKALTIM.CO - Usai terlibat di antara perseteruan Iran dan Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini menyerukan pembatalan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Sidang yang disebut sebagai "perburuan penyihir" ini dianggap Donald Trump bermuatan politik dan harus dibatalkan karena tidak pantas dilakukan kepada "pemimpin perang".

Pernyataan tersebut kembali diunggahnya ke media sosial, bersama dengan pujian kepada militer Israel yang dikatakannya sebagai keberhasilan sejarah.

"Bibi dan saya baru saja melalui NERAKA bersama-sama, melawan musuh lama Israel yang sangat tangguh dan brilian, Iran, dan Bibi tidak mungkin lebih baik, lebih tajam, atau lebih kuat dalam CINTA-NYA terhadap Tanah Suci yang luar biasa," tulis Donald Trump di Truth Social pada Rabu (25/6/2025), menggunakan nama panggilan untuk pemimpin Israel tersebut.

Meskipun Trump juga tengah menghadapi serangkaian tuntutan pidana dan hukuman yang menurutnya juga bermotif politik, dirinya tetap mengusung agar pemanggilan Netanyahu ke sidang kasus korupsi bisa dibatalkan.

Baca juga: Donald Trump Emosi, Tak Percaya Gagal Hancurkan Nuklir Iran, Intel AS Sebut Cuma Rusak Pintu Masuk

Baginya, Netanyahu merupakan "pahlawan besar" yang harus diampuni atas jasa-jasanya karena telah berbuat banyak untuk Israel.

"Persidangan Bibi Netanyahu harus DIBATALKAN, SEGERA, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar, yang telah berbuat banyak bagi Negara," lanjut Trump.

Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu,” pungkasnya.

Kasus Korupsi yang Menyeret Benjamin Netanyahu

Pada Desember 2024, Netanyahu diketahui menjadi perdana menteri Israel pertama yang bersaksi sebagai terdakwa dalam persidangan pidana korupsi.

Ia mengutuk tuduhan tersebut sebagai lautan absurditas, meskipun didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam tiga kasus terpisah.

Dikutip dari The Guardian, pria berusia 75 tahun itu dituduh menerima cerutu dan sampanye senilai puluhan ribu dolar dari seorang produser miliarder Hollywood sebagai imbalan atas bantuannya untuk kepentingan pribadi dan bisnis.

Tak hanya itu, Benjamin Netanyahu juga diduga mencoba mendapatkan liputan media yang menguntungkan dengan menawarkan bantuan regulasi.

Baca juga: Israel dan Iran Klaim Kemenangan Saat Gencatan Senjata Dimulai, Trump: Mereka Ingin Hentikan Perang!

Membantah berbagai tuduhan tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa hal ini merupakan perburuan yang diatur oleh media serta sistem hukum yang bias untuk menggulingkan kekuasaannya yang panjang.

Sidang Netanyahu telah ditunda berkali-kali sejak dimulai pada Mei 2020, di mana ia beralasan tengah berperang dengan Gaza dan menghadapi konflik di Lebanon.

Presiden Israel: Pengampunan Tidak Mungkin Diberikan

Meskipun Trump meminta pengampunan, Presiden Israel Isaac Herzog telah mengklarifikasi melalui pernyataan media bahwa tidak menerima permintaan semacam itu dan mengatakan jika pengampunan Netanyahu saat ini tidak ada "di atas meja."

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved