BREAKING NEWS: Kunker Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq ke Kukar, Susur Sungai Pela

TRIBUNKALTIM.CO, KOTA BANGUN - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, rombongan Menteri Lingkungan Hidup bersama Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud, tiba di Desa Pela pada pukul 09.47 Wita.

Mereka menggunakan kapal motor yang biasa digunakan wisatawan untuk menuju desa tersebut.

Menariknya, setibanya di lokasi, rombongan tidak langsung merapat ke dermaga, melainkan terlebih dahulu berkeliling menggunakan kapal menyusuri sungai di sekitar Desa Pela. 

Baca juga: Desa Pela Harumkan Kukar dengan Meraih Prestasi Pada Lomba Desa Wisata Nusantara 2024

Sekitar 15 menit kemudian, rombongan kembali dan merapat ke dermaga penyambutan. Mereka disambut hangat oleh siswa-siswi SD 0011 Kota Bangun, Kutai Kartanegara. 

Kunjungan ini menjadi momen penting dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan Danau Mahakam yang dikenal sebagai habitat pesut Mahakam spesies langka yang dilindungi.

Kehadiran Menteri Lingkungan Hidup juga menjadi bagian dari peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Hari Lingkungan Hidup, dan menjelang Hari Danau Dunia 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Hanif Faisol yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga ekosistem danau serta kawasan gambut di Kalimantan Timur.

Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH menggandeng berbagai kementerian dan lembaga, seperti:

• Kementerian Kelautan dan Perikanan;
• Kementerian Kehutanan;
• Kementerian Pekerjaan Umum;
• Kementerian ATR/BPN;
• Kementerian Pariwisata;
• serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemkab Kutai Kartanegara turut bersinergi bersama Pokdarwis Desa Pela, Universitas Mulawarman, LSM, dan masyarakat lokal. (*)