Mobil Diseruduk Damkar di Balikpapan
BPBD Tanggapi soal Damkar Seruduk Mobil Emak-emak di Balikpapan, Imbau tak Halangi Akses
BPBD Balikpapan angkat bicara menanggapi viralnya video mobil truk pemadam kebakaran (Damkar) yang menyeruduk sebuah kendaraan.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan angkat bicara menanggapi viralnya video mobil truk pemadam kebakaran (Damkar) yang menyeruduk sebuah kendaraan pribadi saat melaju ke lokasi kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Ahmad Yani, Gang Tirta Sari, RT 53, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Diketahui, mobil berwarna merah yang diseruduk tersebut dikemudikan seorang emak-emak.
Sempat berulang diberi kode melalui klakson dan sirine oleh petugas agar memberikan jalan kepada mobil damkar namun kode tersebut tak diindahkan bahkan justru melaju pelan ditengah jalan.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menegaskan bahwa mobil Damkar termasuk kendaraan prioritas yang harus diberi akses penuh saat menangani situasi darurat seperti kebakaran.
Baca juga: Viral Insiden Mobil Damkar Seruduk Mobil Merah di Balikpapan, Kini Berakhir Damai
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu 14 Juli 2025 malam itu, kendaraan pribadi terlihat tidak segera menepi meski kondisi jalan di depannya sudah kosong.
Dalam undang-undang sudah jelas, kendaraan pemadam kebakaran masuk kategori kendaraan prioritas.
Dalam video itu, terlihat pengemudi kendaraan pribadi tidak segera memberi jalan, padahal sirene sudah dinyalakan.
"Diduga pengemudinya panik, karena menurut informasi, kendaraan itu dikemudikan oleh seorang ibu-ibu,” ujar Usman Ali kepada TribunKaltim.co, Senin (14/7/2025).

Akibat pengemudi yang tidak segera menepi, mobil Damkar sempat mendorong kendaraan pribadi tersebut agar dapat segera melaju ke lokasi kebakaran. Peristiwa ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Menurut Usman, kejadian ini harus menjadi pembelajaran bersama, bukan hanya bagi warga tetapi juga bagi pengemudi armada Damkar sendiri.
Baca juga: Polsek Long Bagun Berharap Mahulu Miliki Mobil Damkar
“Memang kami tekankan kepada seluruh sopir Damkar untuk selalu mengutamakan keselamatan. Kendaraan Damkar bukan berarti kebal hukum. Tapi dalam kondisi darurat, kecepatan menjadi hal yang sangat krusial. Apalagi saat kebakaran di area padat dan rumah-rumah semi permanen, keterlambatan bisa berakibat fatal,” tegasnya.
Selain soal akses jalan, Usman juga menyayangkan kebiasaan warga yang sering menjadikan lokasi kebakaran sebagai tontonan dan memarkir kendaraan secara sembarangan. Kondisi ini kerap memperparah situasi karena menghambat laju tim pemadam menuju lokasi kejadian.
“Kami sering temui masyarakat malah berkerumun, memotret, atau bahkan mengikuti mobil Damkar dari belakang. Ini sangat berbahaya. Mobil bisa saja berhenti mendadak atau bermanuver tajam. Kami minta masyarakat jangan hanya jadi penonton. Beri ruang bagi petugas untuk bekerja,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam kondisi gelap, terutama pada malam hari, jarak pandang sangat terbatas dan potensi kecelakaan bisa meningkat.
Ia mencontohkan, pernah terjadi kasus personel sendiri terlindas karena berada di belakang truk tanpa disadari.
Baca juga: Kutai Barat Minim Armada Mobil Damkar, Usulan Pengadaan dan Peremajaan Unit Belum Disetujui
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.