Berita Nasional Terkini
Soal Gibran Bertugas di Papua, Jokowi Bandingkan dengan Ma'ruf Amin, Sebut Tidak Berkantor Permanen
Soal Gibran bertugas di Papua, Jokowi bandingkan dengan Ma'ruf Amin, sebut tidak berkantor permanen.
“Zaman Pak Ma’ruf Amin, memang beliau kita berikan penugasan ke Papua. Di semua provinsi itu ada problem, hanya kapasitas kadarnya yang berbeda-beda,” jelas Jokowi.
Jokowi menyebut, Papua masih menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga keamanan.
Baca juga: Gibran Diminta Dialog dengan Masyarakat Papua termasuk KKB, Uskup Jayapura: Dengar Harapan Mereka
“Di tanah Papua yang saya cintai itu masih banyak sekali problem, baik pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun keamanan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan tugas di Papua tidak selalu dilakukan secara permanen, sebagaimana yang pernah dijalankan Ma’ruf Amin.
“Enggak (berkantor penuh), kadang di sana 3 hari, kadang 5 hari, kadang juga 2 hari,” kata Jokowi.
GIbran Siap Ditugaskan di Manapun
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa dirinya siap untuk berkantor di mana saja.
Hal itu disampaikan Gibran merespon penugasan dirinya untuk memimpin percepatan pembangunan di Papua sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.
"Kalau saya bisa berkantor di mana saja. Bisa di Jakarta, di Kebon Sirih, bisa di IKN kalau Desember nanti sudah jadi, bisa di Papua, bisa juga di Klaten, di Jawa Tengah. Kita di mana pun, kita jadikan kantor," kata Gibran usai meninjau Sentra Lurik Tradisional di Dusun II, Desa Mlese, Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).
Gibran mengatakan sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto dirinya harus sering berkunjung ke daerah.
Ia harus sering berdialog dengan pelaku-pelaku usaha kecil di daerah.
"Seperti tadi, menerima masukan, menerima kritikan, evaluasi, apa pun itu. Jadi bisa berkantor di mana saja. Bisa bertemu dengan warga, itu yang paling penting," katanya.
Gibran mengatakan, sebagai seorang wapres ia harus siap ditugaskan di mana saja, kapan saja, dan terkait apa saja untuk kepentingan bangsa, termasuk soal percepatan pembangunan di Papua.
Apalagi, tugas wakil presiden dalam percepatan pembangunan di Papua sudah dilakukan sejak era Maruf Amin menjabat sebagai wakil presiden.
"Dan sekali lagi, saya sebagai pembantu presiden siap ditugaskan ke mana pun, kapan pun. Dan ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Maruf Amin untuk masalah Papua," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.