Berita Kukar Terkini

Upaya Konservasi Pesut Mahakam, DKP Kukar Genjot Pengawasan dan Bantuan ke Nelayan

Dalam upaya pelestarian Pesut Mahakam, DKP Kukar akan lakukan pengawasan dan bantuan ke nelayan di Desa Pela

HO
KEBERLANGSUNGAN PESUT MAHAKAM - Ilustrasi Pesut Mahakam. Kepala DKP Kukar, Muslik, menegaskan pelestarian pesut harus dibarengi dengan upaya menjaga keseimbangan sumber daya ikan dan lingkungan perairan. Ia juga menyampaikan harapan agar generasi muda ikut terlibat aktif dalam menjaga lingkungan hidup, terutama dalam upaya pelestarian pesut Mahakam. (TRIBUNKALTIM.CO/HO) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Upaya pelestarian Pesut Mahakam di kawasan Danau Pusat Mahakam, khususnya Desa Pela, menjadi fokus penting Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pelestarian spesies langka ini tidak bisa dilepaskan dari keberlanjutan ekosistem perairan dan ketersediaan ikan sebagai sumber pakan utama pesut.

Kepala DKP Kukar, Muslik, menegaskan pelestarian pesut harus dibarengi dengan upaya menjaga keseimbangan sumber daya ikan dan lingkungan perairan.

"Kalau bicara pelestarian pesut, kita juga harus menjaga stok dan habitat ikan karena itu makanan utamanya. Salah satu langkahnya adalah restocking atau penebaran kembali benih ikan ke perairan," ujarnya, Jumat(18/7/2025).

Muslik menjelaskan kawasan Danau Pusat Mahakam saat ini telah ditetapkan sebagai daerah konservasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selain itu, DKP Kukar juga mengelola sejumlah suaka perikanan sebagai jalur jelajah Pesut Mahakam, di antaranya di Muara Muntai, di Kota Bangun, dan di Muara Kaman.

Wilayah Desa Pela, menurut Muslik, merupakan salah satu habitat penting bagi pesut untuk bermain dan mencari makan. Karena itu, DKP Kukar terus memperkuat pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan ilegal dan menggencarkan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.

Baca juga: DPRD Kukar Ungkap Alasan Lambannya Progres Raperda Perlindungan Pesut Mahakam

“Pengurangan illegal fishing dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan adalah bagian dari upaya menjaga ekosistem pesut,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pelestarian lingkungan perairan. Pendekatan kolaboratif menjadi strategi yang diandalkan DKP Kukar.

"Peran semua pihak sangat penting baik pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, dunia usaha, maupun media dalam menjaga kawasan perairan, khususnya tiga danau utama yaitu, Jempang, Melintang, dan Semayang," ujarnya.

Di sisi lain, DKP Kukar juga terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat nelayan di wilayah danau. Bantuan tersebut meliputi perahu, mesin ketinting, alat tangkap ramah lingkungan, hingga pengembangan budidaya ikan dalam karamba.

“Semua ini bertujuan untuk memberdayakan nelayan, pembudidaya, serta pelaku pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di kawasan danau,” jelas Muslik.

Baca juga: Gerak Cepat Bupati Kukar soal Pelestarian Pesut Mahakam, Langsung Rapat Setelah Menteri Pulang

Ia juga menyampaikan harapan agar generasi muda ikut terlibat aktif dalam menjaga lingkungan hidup, terutama dalam upaya pelestarian pesut Mahakam.

"Generasi muda harus bangga dan mencintai pesut. Ini adalah ikon Kalimantan Timur, bahkan sudah jadi perhatian dunia. Maka perlu keterlibatan mereka dalam menjaga lingkungan, terutama perairan tempat hidup pesut," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved