Berita Kaltim Terkini
Mangrove Kaltim Terindikasi Terluas di Indonesia tapi Belum Totalitas jadi Ekowisata, Ini Kendalanya
Kawasan hutan mangrove di Kalimantan Timur diakui salah satu yang terluas di Indonesia. Namun, sayangnya potensi ini belum maksimal dikembangkan.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kawasan hutan mangrove di Provinsi Kalimantan Timur diakui salah satu yang terluas di Indonesia. Namun, sayangnya potensi ini belum maksimal untuk dikembangkan menjadi ekowisata.
Manajer Program Kelautan Kalimantan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Basir Daud, menyebutkan berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas mangrove di Kaltim adalah 352.978 hektare (Ha).
Luasan itu terindikasi menjadi yang terluas di Indonesia karena sebelumnya Provinsi Papua Barat memiliki luas 457.000 ha.
"Dengan pecahnya Papua Barat menjadi pemekaran Papua Barat Daya, bisa jadi sekarang Kaltim yang terluas mangrovenya," ujar Basir Daud saat dihubungi, Kamis (24/7/2025) sore.
Baca juga: Kisah Konservasi Mangrove di Kampung Karangan Berau Kaltim, Ancaman Perusakan dan Perut Lapar
YKAN mengeklaim kawasan mangrove terluas di Kalimantan Timur ada di Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian disusul Kabupaten Berau. Sisanya ada juga tersebar di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Bontang, dan Kota Balikpapan.
"Sebenarnya kalau lihat posisinya di mata nasional, mangrove Kaltim ini sangat strategis. Itu terbukti dengan banyaknya kerja sama restorasi mangrove Kaltim yang selalu masuk dalam target restorasi nasional," kata Basir.

Kabupaten Berau, khususnya kawasan Kepulauan Derawan, termasuk dalam Segitiga Karang Dunia (Coral Triangle).
Basir menjelaskan, Segitiga Karang Dunia adalah wilayah laut tropis dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, termasuk terumbu karang, padang lamun, dan mangrove.
Kondisi itu menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan yang sangat diandalkan oleh masyarakat.
"Lima tahun terakhir ada kepedulian yang tinggi dari masyarakat untuk mengelola kawasan mangrove, menjadikan mangrove sebagai sumber oksigen bersih, membuat produk UMKM, hingga upaya pengembangan ke ekowisata," katanya.
Baca juga: Mangrove Kampung Baru Bakal jadi Destinasi Wisata Favorit di Penajam Paser Utara Kaltim
Namun, diakui fungsi sosial ekonomis ini masih perlu dukungan dari banyak pihak.
Menurut Basir, kendalanya ada pada ruang kewenangan di mana pola itu bisa dibilang perlu penguatan kelembagaan.
"Di Kaltim sebenarnya sudah ada Kelompok Kerja Daerah, itu yang harus diperkuat untuk konsolidasi baik dari sisi kebijakan maupun pengembangan ekonomi masyarakat dalam pengelolaan mangrove ini," ungkapnya.
Beberapa ekowisata mangrove yang dibilang berhasil di Kaltim di antaranya adalah kawasan mangrove di Graha Indah Balikpapan, mangrove SMAN 8 Balikpapan, dan mangrove Tanjung Laut di Bontang.
Kemudian di Berau ada mangrove Teluk Semanting, mangrove Tanjung Batu, dan yang menuju untuk dikembangkan lagi adalah mangrove di Kampung Karangan.
Ekowisata Terkendala Infrastruktur
mangrove
Kalimantan Timur
ekowisata
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Basir Daud
Syahrul Karim
TribunKaltim.co
Top 5 Daerah dengan Pendapatan Bersih Lulusan SMA Tertinggi di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
5 Tempat Paling Banyak untuk Akses Internet di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Daftar 5 Daerah dengan Jumlah Posyandu Terbanyak di Kalimantan Timur, Balikpapan di Posisi Teratas! |
![]() |
---|
Donasi Mengalir dari Warga Samarinda Jelang Aksi Demo DPRD Kaltim |
![]() |
---|
Tokoh Kaltim Kompak Serukan Aksi Demo, DPRD Diminta Jadi Rumah Aspirasi Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.