Demo Anti Korupsi di Samarinda
BREAKING NEWS: Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi di Samarinda Gelar Demo di Kantor Gubernur Kaltim
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi, gelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi, gelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada No.2, RW.01 Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Jum'at, (25/7) siang.
Sebelumnya, Para masa demonstrasi terlebih duluan berkumpul di Taman Samarenda dan menunju kekantor Gubernur kaltim dengan berkonvoi dengan sepeda motor mereka.
Didepan pintu gerbang utama kantor Gubernur Kaltim, para mahasiswa langsung menyerukan tuntutan mereka.
Baca juga: Andi Harun Temukan Penyalahgunaan Aset Milik Pemkot Samarinda di Jalan Kemakmuran, Akan Ditertibkan
Dalam orasinya, Faisal Hidayat, koordinator aksi, menyuarakan kepada mahasiswa dan masyarakat Kaltim untuk terus mengawal dan mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kaltim.
"Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tindakan yang melanggar konstitusi," ujarnya.
Dibawah teriknya matahari, Para mahasiswa tersebut tegap menunjukkan ketegaran dan keberanian dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran.
Mereka juga melakukan aksi simbolis dengan membakar ban bekas dan membagikan selebaran terkait tuntutan mereka kepada masyarakat yang lewat, sebagai bentuk protes dan upaya untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat luas.
"Kami (Aliansi Anti Korupsi) minta kepada Gubernur Kaltim agar transparan dan akuntabel dalam menjalan roda pemerintahan, kami menginginkan Kaltim bebas dari praktik KKN," tegasnya.
Dalam tuntutan mereka, salah satu isu yang disoroti oleh massa aksi adalah dugaan adanya praktik pengambilan fee atau pungutan liar dalam kegiatan di lingkungan Pemprov Kaltim.
Hal ini kata mereka membuat masyarakat dan mahasiswa khawatir adanya korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan pemerintahan di Kaltim.
"Ini praktek jahat, menurut informasi yang kami terima yakni ada inisial BR sebagai operator lapangan dan diteruskan ke oknum yang berinisial H, kami minta permainan ini diselidiki oleh Kejati Kaltim," ucapnya saat orasi depan gerbang kantor Gubernur Kaltim.
Rijal, salah satu orator, menyatakan dugaan adanya kolaborasi antara perusahaan yang terkait dengan Pemprov Kaltim dan terpidana Rafael Alun dalam memanipulasi laporan pajak.
"Ini bahaya ketika pejabat tinggi kaltim bekerjasama dengan terpidana kasus pajak, kami minta ini diusut tuntas," ujar Rijal.
Hingga berita ini diturunkan, masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi mereka tetap melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.