Berita Nasional Terkini
Keroyok Dugaan Korupsi di Kemendikbudristek Era Nadiem, Chromebook, Google Cloud, dan Kuota Internet
KPK ajak keroyok dugaan korupsi digitalisasi di Kemendikbudristek era Nadiem Makarim, Ada Chromebook, Google Cloud dan kuota internet.
TRIBUNKALTIM.CO - Dugaan korupsi proyek-proyek digitalisasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) era Menteri Nadiem Makarim dinilai memiliki spektrum yang sangat luas dan mendalam.
Mulai dari kasus dugaan korupsi Chromebook, Google Cloud hingga kuota internet.
Aparat penegak hukum mencium ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kemendikbudristek saat dipimpin Nadiem Makarim ini.
Setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) membongkar kasus dugaan korupsi terkait pengadaan laptop berbasis Chromebook, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan soal korupsi di tubuh Kemendikbudristek.
Baca juga: Kejagung Ungkap Proyek Laptop Chromebook Sudah Direncanakan sejak Nadiem Belum Jadi Menteri
Mengingat besarnya skala dugaan rasuah yang menelan anggaran triliunan rupiah ini, KPK mengajak institusi penegak hukum lain seperti Kejagung dan Polri untuk "mengeroyok" atau bahu-membahu dalam mengusut tuntas kasus ini.
Dua kasus besar
Saat ini setidaknya ada dua penanganan perkara yang berjalan paralel.
KPK sedang mendalami dugaan korupsi pada proyek pengadaan sewa penyimpanan data (cloud storage) melalui Google Cloud.
Di sisi lain, Kejagung telah lebih dulu melangkah dengan mengusut kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook dan telah menetapkan empat tersangka, termasuk staf khusus Nadiem Makarim, Jurist Tan.

Kolaborasi lembaga
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa kolaborasi antar lembaga adalah kunci untuk membongkar skandal besar ini.
"Kenapa? Karena tadi sudah saya sampaikan bahwa tindak-tindak korupsi ini spektrumnya ya meluas dan mendalam. Jadi kalau itu ditangani sama siapapun, kita tentu akan support," ujar Asep kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025).
Asep menegaskan bahwa tidak ada persaingan antarlembaga.
Sebaliknya, sinergi diperlukan karena banyaknya perkara yang harus ditangani.
"Jadi kita harus bersama-sama. Kita keroyok," katanya.
Baca juga: Kejagung Ungkap Proyek Laptop Chromebook Sudah Direncanakan sejak Nadiem Belum Jadi Menteri
Dari Kasus Google Cloud hingga Kuota Internet
Fokus penyelidikan KPK saat ini adalah dugaan kemahalan (overpricing) dalam proyek sewa Google Cloud yang kabarnya menelan biaya Rp400 miliar per tahun dan telah berjalan selama tiga tahun.
Proyek ini digunakan untuk menyimpan data pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
"Ini yang sedang kita dalami. Apakah ini terjadi kemahalan," kata Asep.
Namun, Asep mengamini bahwa penyelidikan tidak akan berhenti di situ.
KPK melihat adanya keterkaitan antara berbagai proyek digitalisasi sebagai satu ekosistem yang rentan korupsi.
Proyek-proyek lain yang berpotensi diusut termasuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), platform lainnya, hingga program bantuan kuota internet gratis.
"Betul kan ini ada bagian-bagiannya nih. Ada perangkat kerasnya [Chromebook]. Ada tempat penyimpanan datanya [Google Cloud]. Ada paket datanya untuk menghidupkan itu," jelas Asep, menggambarkan keterkaitan antarproyek tersebut.
Baca juga: Jurist Tan Buron, Kejagung Didesak Terbitkan Red Notice untuk Buru Mantan Stafsus Nadiem Makarim
Selain kerugian finansial negara, KPK juga mendalami potensi adanya kebocoran data pribadi dari sistem penyimpanan tersebut.
Untuk membongkar skandal ini hingga ke akarnya, KPK mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dengan memberikan informasi dan data yang relevan.
"Karena tanpa masyarakat, tanpa institusi yang lain susah. Misalkan KPK sendiri, tidak bakal mampu," ujar Asep.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Ajak Kejagung dan Polri Keroyok Kasus Korupsi Digitalisasi Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.