Kesehatan

7 Ribu Langkah Jalan Kaki per Hari, Tubuh akan Kena Dampak, Tangkal Empat Penyakit Bahaya

Selama ini, angka 10.000 langkah per hari seperti menjadi “standar emas” dalam dunia kebugaran tapi kini ada fakta baru.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
BERJALAN KAKI - Masyarakat berkunjung ke bagian dalam kawasan IKN Nusantara di Kaltim, dari satu gedung ke gedung lain harus berjalan kaki, tidak tersedia angkutan kendaraan bermotor, 5 Juli 2025. Mereka yang berjalan kaki bisa rasakan manfaat dari sisi kebugaran tubuh. Studi terbaru yang diterbitkan dalam The Lancet Public Health menunjukkan bahwa kita tidak perlu mencapai 10.000 langkah setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan. Cukup dengan 7.000 langkah, tubuh sudah mendapatkan perlindungan yang luar biasa dari berbagai penyakit kronis. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Seringkali ditemukan orang berjalan kaki, entah itu pada pagi saat olahraga, pergi berwisata, atau dalam keseharian di beberapa tempat, seperti naik tangga atau pergi ke rumah ibadah berjalan kaki. 

Ternyata tindakan yang sederhana ini, memberikan manfaat. 

Aksi jalan kaki memberikan efek yang baik bagi tubuh. 

Selama ini, angka 10.000 langkah per hari seperti menjadi “standar emas” dalam dunia kebugaran.

Baca juga: 12 Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah Setiap Hari Bagi Kesehatan

Banyak perangkat pelacak kebugaran menampilkan target ini sebagai tolok ukur kesehatan harian.

Namun, tahukah kamu bahwa angka tersebut bukan berasal dari buku medis atau penelitian ilmiah?

Studi terbaru yang diterbitkan dalam The Lancet Public Health menunjukkan bahwa kita tidak perlu mencapai 10.000 langkah setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan.

Cukup dengan 7.000 langkah, tubuh sudah mendapatkan perlindungan yang luar biasa dari berbagai penyakit kronis.

Asal Usul Angka 10.000 Langkah

Sejarah mencatat bahwa angka 10.000 langkah berasal dari Jepang pada era 1960-an.

Saat itu, sebuah pedometer yang dipasarkan dengan nama manpo-kei, yang berarti "pengukur 10.000 langkah", menjadi populer.

Baca juga: Kadishub Ungkap Pemicu Munculnya Jukir Liar di Samarinda, Warga Enggan Jalan Kaki dari Lahan Parkir

Sejak itu, angka ini menjadi slogan yang diadopsi secara luas dalam budaya kebugaran global meski tanpa dukungan ilmiah kuat.

Temuan Terbaru: 7.000 Langkah 

Cukup Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Sydney menganalisis data dari 57 studi di berbagai negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, dengan total jutaan data langkah dari 2014 hingga 2025.

Perangkat yang digunakan meliputi pedometer, akselerometer, hingga jam pintar populer.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved