Berita Nasional Terkini

Roy Suryo Beber Jokowi Jadi Tertawaan Saat Hadiri Reuni Alumni UGM, Eks Kader Demokrat: Jadi Konyol

Roy Suryo beber Joko Widodo alias Jokowi jadi bahan tertawaan saat hadiri reuni alumni UGM. Eks Kader Demokrat, Roy Suryo sebut konyol.

KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
IJAZAH PALSU JOKOWI - Potret oleh Kompas.com memperlihatkan Roy Suryo saat melakukan pertemuan dengan rektorat dan pihak Fakuktas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025). Roy Suryo beber Joko Widodo alias Jokowi jadi bahan tertawaan saat hadiri reuni alumni UGM. Eks Kader Demokrat, Roy Suryo sebut konyol.(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Reuni alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 80 Fakultas Kehutanan yang dihadiri Presiden ke-7 Jokowi jadi sorotan publik. 

Terbaru, Roy Suryo beber Joko Widodo alias Jokowi jadi bahan tertawaan saat hadiri reuni alumni UGM.

Eks Kader Demokrat, Roy Suryo bahkan menyebut kehadiran Jokowi menunjukkan kelasnya sebagai mantan presiden, sampai melabeli Presiden ke-7 jadi petruk, jadi konyol.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY, Roy Suryo itu secara blak-blakan menanggapi kehadiran Joko Widodo saat Menurut Roy, acara yang diselenggarakan di Yogyakarta itu terkesan dadakan. 

Baca juga: Demokrat Tantang Buka BAP, Bantah Partai Biru Jadi Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi: Gila atau Mabuk

Bagi Roy Suryo, acara reunian itu seakan menunjukkan kepanikan dari seorang Jokowi

 "Itu menunjukkan kekhawatiran, kekhawatiran luar biasa dan dia (Jokowi) sangat kelihatan sekali post power syndrom," katanya seperti dikutip dari iNews yang tayang pada Sabtu (26/7/2025). 

Bahkan, Roy mengatakan kehadiran Jokowi di acara reunian tersebut menjadi bahan tertawaan di kalangan alumni UGM yang lain.

"Itu menjadi bahan tertawaan di semua grup UGM. Reuni-reunian itu jadi bahan tertawaan. Jadi, kan semakin menunjukkan kelasnya, Jokowi harusnya bisa selesai lengser keprabon dengan bagus ini malah enggak lengser keprabon ini. Jadi Petruk lagi, jadi konyol," katanya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024 silam sekaligus relawan Jokowi, Silfester Matutina, menanggapi santai komentar Roy Suryo.

Menurutnya, pihak UGM pun tak berkeberatan dengan kehadiran Jokowi saat acara reunian tersebut. 

"Mengenai Pak Jokowi reuni, ya silakan saja, toh istilahnya UGM aja terima kok tempatnya dipakai. Kok, Mas Roy yang protes. Gitu loh," katanya. 

Baca juga: Pengacara Roy Suryo Tantang Jokowi sebut Nama Orang Besar yang Dituding di Balik Isu Ijazah Palsu

Skripsinya tetap diyakini palsu

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membawa perubahan apa pun.

Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi Jokowi palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.

“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).

Roy Suryo menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.

“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.

Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir. T. Burhanuddin dan Ir. Sofian Warsito, sementara dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.

“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.

Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.

“Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.

Untuk diketahui, Jokowi menghadiri reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (26/07/2025).

Dalam reuni tersebut, Jokowi didampingi oleh sang istri, Iriana Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi bercerita panjang mengenai pengalaman kuliahnya, termasuk skripsi, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan para dosen pembimbing yang pernah mendampingi masa studinya di UGM.

"Mengenai nostalgia saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," ujar Jokowi dalam sambutannya, Sabtu.

Baca juga: 2 Aktivis dan Seorang Youtuber Terseret Kasus Ijazah Palsu Jokowi, 3 Laporan Naik Tahap Penyidikan

Naik penyidikan

Polda Metro Jaya meningkatkan status kasus tudingan ijazah palsu ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (10/7/2025).

Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi.

Laporan Jokowi itu terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah. Sementara itu, lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.

Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.

“Lima laporan terbagi dua. Yang tiga LP sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga naik ke tahap penyidikan. Dan dua laporan lainnya sudah dicabut dan pelapor tidak memenuhi undangan klarifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary.

Meski begitu, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tetap akan menentukan kepastian hukum terhadap dua laporan terkait kasus penghasutan.

Untuk diketahui, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama. Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.

Kendati demikian, terlapor dalam perkara ini masih dalam penyelidikan karena memerlukan pembuktian dalam proses penyelidikan.

Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menerima barang bukti dari Jokowi berupa satu buah flashdisk berisi 24 tautan video YouTube dan konten dari media sosial X, fotokopi ijazah beserta print out legalisirnya, fotokopi sampul skripsi, serta lembar pengesahan.

Dalam kasus ini, Jokowi menjerat dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Terlepas dari itu, Polda Metro Jaya kini juga menangani sejumlah laporan lain terkait kasus serupa.

Baca juga: Kaesang Tegaskan Jokowi Tak Tuduh Partai Biru Dalang Ijazah Palsu, Ungkap Hubungan Baik dengan SBY

Prahara Partai Biru

Pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin merespons pernyataan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal orang orang besar di balik kasus tudingan ijazah palsu.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan di balik kasus ijazah palsu dan pemakzulan Gibran ada orang besar yang memback-up.

Namun, dalam pernyataannya, Jokowi tidak menyebut siapa tokoh besar yang dimaksud.

Senin (28/7/2025), pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin mengatakan, “Saya tantang saudara Joko Widodo, kalau memang benar ada orang besar tunjuk hidungnya , siapa namanya?

Baca juga: Jokowi Akui Ada Tokoh Besar di Balik Isu Ijazah Palsu tapi Tidak Pernah Sebut Partai Biru

Apakah orang besar itu Aguan? Sebut Aguan. Kalau orang besar itu Anthony Salim, sebut Anthony Salim. Kalau orang besar itu SBY, sebut SBY,” katanya di Polda Metro Jaya, Senin (28/7/2025).

Menurutnya Jokowi tidak perlu mengedarkan fitnah.

“Ini kan aneh, mereka melaporkan difitnah oleh klien kami karena ijazah palsu tetapi hari ini mereka mengedarkan fitnah.

Fitnah itu bukan hanya pada orang yang disebut besar tadi tapi juga kepada klien-klien kami. Seolah-olah kami cuma pion politik,” kata Khozinudin.

Tak Perlu Playing Victim

“Tidak perlu melakukan playing victim punya perasaan politik seolah-olah ingin di-downgrade, punya feeling ada orang besar, tidak perlu," kata dia melanjutkan.

Ahmad meminta Jokowi menunjukan ijazahnya jika ingin mengakhiri polemik ijazah palsu.

"Kalau ingin ringkas, ingin mengakhiri polemik ijazah palsu, tunjukkan ijazah asli itu kepada publik. Tapi dengan catatan memang kalau ada, karena kalau ada, tunjukan selesai," ucap dia.

Dalam kesempatan ini, Ahmad juga menanggapi soal Jokowi yang hadir dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (26/7/2025).

"Keaslian ijazah itu tidak bisa dikonfirmasi dengan acara reuni. Reuni itu, ya namanya reuni, orang-orang bisa datang, bisa masuk siapapun bisa, dan statemennya belakangan juga malah kacau balau.

Orang besar

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali angkat bicara terkait isu politik yang menimpa dirinya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terutama mengenai tuduhan ijazah palsu dan wacana pemakzulan.

Jokowi menyebut, ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut.

"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun permakzulan," kata Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah.

Menurutnya, serangkaian isu yang menyerang dirinya dan keluarga berkaitan erat dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan politik.

"Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu aja," jelas Jokowi, tanpa menyebutkan nama.

Jokowi juga menyebut bahwa keterlibatan elite politik dalam dinamika ini bukan lagi menjadi rahasia. 

"Ya semua sudah tahulah," ujar Jokowi(*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di kompas.tv dan Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tanggapi Jokowi Reuni di UGM, Roy Suryo: Jadi Bahan Tertawaan di Grup Alumni yang Lain

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved