Demo Ojol Maxim Samarinda

Dampak Penutupan Kantor Maxim Samarinda, Driver Ojol Kehilangan Penghasilan Rp1 Juta Selama 5 Hari

Aksi dari para ojol Maxim yang berlangsung di Kota Samarinda dan menyasar dua titik yaitu di Kantor Dishub Kaltim dan Kantor Gubernur Kaltim.

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS SALMON
DEMO OJOL MAXIM - Ratusan Driver Ojol Maxim gelar aksi di Depan Kantor Gubernur Kaltim untuk meminta pemerintah Kaltim membuka kembali kantor Maxim setelah disegel pada Kamis, (31/7/2025) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online yang tergabung dalam Gabungan Mitra Cakrawala minta Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud untuk membuka kembali Kantor Maxim di Kota Samarinda.

Aksi dari para ojol Maxim yang berlangsung di Kota Samarinda dan menyasar dua titik yaitu di Kantor Dishub Kaltim dan Kantor Gubernur Kaltim pada Senin (4/8/2025).

Tajuddin Ayuc, dalam orasinya menyuarakan tiga tuntutan utama yakni sebagai berikut:  

1. Menolak intervensi pihak mitra external yang justru merugikan mata pencaharian mitra Maxim 

Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Ojol Samarinda Demo ke Kantor Gubernur Kaltim, Buntut Penutupan Kantor Maxim

2. Meminta kantor Maxim kembali di buka dan beroperasi normal sebagaimana mestinya untuk kepentingan pelayanan mitra.

3. Meminta pemerintah daerah melakukan kajian ulang bersama semua aplikator sesuai regulasi yang berkekuatan hukum dengan mengedepankan kepentingan mitra konsumen dan aplikator tanpa harus menyegel kantor Maxim.

3. Meminta pemerintah daerah mengaudit semua aplikator dan memberi sangsi yang tidak mengikuti regulasi berdasarkan hukum yang sah.

Para masa aksi juga menyebutkan penutupan kantor Maxim di Samarinda pada 31 Juli 2025 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebabkan gangguan pada layanan aplikasi Maxim. 

Salah satu pengguna, Deddy Prasetyo, mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menggunakan aplikasi Maxim setelah penutupan kantor tersebut.

"Karena waktu itu gak ada signal, jadi pas kita foto muka-muka, kita kirim gagal. Gagal pertama, gagal kedua, lalu terhubung. Jadi karena kantor ditutup," ungkapnya. 

Baca juga: Mulai 1 Juli, Aplikator Ojol di Kalimantan Timur Siap Terapkan Tarif Sesuai Pergub Kaltim

Deddy menyebutkan, harus kehilangan penghasilan Rp 1 juta rupiah selam lima hari.

"Iya, mau nggak mau, kayak apalagi sudah dengan gini ya, nggak bisa berarti yang teman-teman yang masih menarik itu mungkin juga terancam juga, pas lagi ke kantor masih segel kantor jadi tidak bisa beroperasi lagi," katanya. 

Para pengunjuk rasa pun tetap berdiri dan melakukan orasi depan gerbang dan terus menyuarakan tuntutan mereka agar terpenuhi oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved