Berita Nasional Terkini

Isu Rush Money Imbas PPATK Blokir Rekening Dormant, Anggota DPR Kritik Pemblokiran

Isu rush money imbas PPATK blokir rekening dormant, DPR RI sebut bank masih dipercaya masyarakat.

Tribunnews/Bayu Priadi
REKENING DORMANT - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun membantah terjadi rush money sebagai akibat dari pemblokiran rekening pasif (dormant) yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru-baru ini, Selasa (5/8/2025). Kepala PPATK juga menegaskan bahwa tak ada lagi pemblokiran rekening dormant di sisa tahun 2025 ini. (Tribunnews/Bayu Priadi) 

"Menurut saya, sosialisasi sangat penting. Kita hidup bermasyarakat. Setiap kebijakan pemerintah harus disosialisasikan agar tidak menimbulkan kegaduhan atau permasalahan baru," paparnya.

Sementara itu, isu rush money ramai diperbincangkan di media sosial X.

Warganet membahas soal penarikan uang dari ATM karena khawatir rekening bank mereka akan diblokir.

"RUSH MONEY Masyarakat ramai-ramai menarik dana lewat teller dan ATM sebelum rekening diblokir. Banyak yang resah karena tidak ada pemberitahuan formal sebelumnya," demikian kata akun @Ne***, dilansir pada Selasa.

 "Tidak ada untungnya menyimpan uang dibank, bener2 pemimpin dzolim kepada rakyat,. Tarik semua uang yg ada di bank. (Rush money)," ujar akun @br***.

Kepala PPATK: Tidak Ada Lagi Pemblokiran Rekening Dormant Tahun Ini 

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menegaskan sudah tidak akan ada lagi pemblokiran rekening tidak aktif atau dormant pada sisa tahun ini.

Ivan menilai pihak perbankan sudah menyerahkan seluruh laporan mengenai rekening dormant dan semuanya itu sudah dianalisis oleh PPATK.

KEPALA PPATK - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana usai bertemu Presiden RI Prabowo di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (30/7/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
KEPALA PPATK - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana usai bertemu Presiden RI Prabowo di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (30/7/2025).(KOMPAS.com/Rahel) (KOMPAS.com/Rahel)

"Ya karena sudah selesai semua rekening yang statusnya dormant berdasarkan teman-teman bank, ya berarti sudah selesai kita," katanya ketika ditemui di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).

Ivan menjelaskan bahwa pemblokiran rekening dormant ini sudah dilakukan PPATK sejak Mei 2025. Pemblokirannya pun dilakukan secara bertahap setelah menerima laporan datanya dari pihak perbankan.

Pemblokiran sementara rekening dormant ini dilakukan demi melindungi nasabah, di mana kegiatan ini juga sudah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Nah, posisi hari ini semuanya sudah dilakukan, kami serahkan kepada teman-teman perbankan untuk dirilis karena dari kami memang sudah selesai," ujar Ivan.

Total ada 122 juta rekening dormant yang telah dibuka kembali oleh PPATK.

Penanganan pemblokiran rekening dormant ini disebut tidak dilakukan secara serampangan, melainkan melalui proses bertahap atau batch yang dimulai pada Mei 2025.

Dalam setiap batch, PPATK melakukan analisis menyeluruh. Setelah selesai dianalisis pada setiap batch, rekening dormant pun langsung dibuka kembali.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved