Berita Samarinda Terkini
Jejak Andi Harun dan Malam Minggu di Citra Niaga Samarinda, 'Jangan Biarkan Ikon Kota Ini Mati'
Tengok jejak Andi Harun dan potret malam minggu di Citra Niaga Samarinda, Kalimantan Timur. Wali Kota: 'Jangan Biarkan Ikon Kota Ini Mati'
TRIBUNKALTIM.CO - Malam minggu, Andi Harun tanpa pengawalan berlebihan melangkah di antara keramaian Citra Niaga, ikon lama yang tengah bernafas kembali di Samarinda, Kalimantan Timur.
Bukan kunjungan seremonial, tapi Wali Kota Samarinda itu inspeksi diam-diam demi memastikan warisan kota ini tak lagi terabaikan.
Ya, Citra Niaga Samarinda kembali hidup.
Sejak direvitalisasi oleh Pemkot Samarinda di bawah kepemimpinan Andi Harun, kawasan ini berubah dari kawasan yang nyaris mati menjadi pusat aktivitas ekonomi, seni, dan hiburan warga.
Namun bagi Wali Kota Samarinda, keramaian bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan baru.
Baca juga: Andi Harun Tanggapi Bendera One Piece Viral di Samarinda: Boleh Berkreasi, Merah Putih Harga Mati
Sabtu (9/8/2025) malam, Andi Harun melakukan kunjungan tak terjadwal ke kawasan Citra Niaga Samarinda, Kalimantan Timur.
Tanpa seremoni, ia menyusuri lorong-lorong pertokoan, melihat aktivitas kafe, pedagang kaki lima, hingga titik-titik parkir yang tampak tak beraturan.
Di sinilah ia menemukan bahwa semangat membangun harus dibarengi ketekunan merawat.
“Saya melihat Citra Niaga di malam Minggu sangat ramai dan saya gunakan kesempatan untuk melihat-lihat apa kekurangannya,” kata Andi.
“Saya mendapat potret beberapa hal yang harus dibenahi.”
Beberapa masalah yang ia temukan antara lain adalah penataan parkir yang tidak efisien, kebersihan yang belum optimal, serta ketidakteraturan ruang publik yang justru bisa mengurangi kenyamanan pengunjung.
“Misalnya soal puntung rokok, kita berharap kafe itu menyediakan asbak, menyediakan tempat di mana puntung itu tidak dibuang di lantai,” tegasnya.
Baca juga: Respons Walikota Andi Harun soal Bendera One Piece Berkibar di Samarinda
Dulu Mati Suri, Kini Bangkit Lagi
Citra Niaga bukan sekadar pusat perbelanjaan. Kawasan ini menyimpan sejarah panjang sebagai denyut ekonomi Samarinda sejak diresmikan pada 17 Juni 1987 oleh Presiden Soeharto.
Didesain oleh arsitek Y.B. Mangunwijaya, kawasan ini pernah memenangkan Aga Khan Award for Architecture karena konsepnya yang menggabungkan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya dalam satu ruang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.