Berita Kukar Terkini
Akhirnya Beasiswa Kukar Idaman Rp 5 Juta Batal Dipangkas, Rendi Solihin Langsung Hadapi Pendemo
Akhirnya Beasiswa Kukar Idaman Rp 5 Juta batal dipangkas. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin pastikan pencairan bertahap.
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Akhirnya Beasiswa Kukar Idaman senilai Rp 5 Juta batal dipangkas pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin memastikan pencairan Beasiswa Kukar Idaman dilakukan secara bertahap.
Kepastian itu disampaikannya langsung di hadapan massa aksi yang memprotes kebijakan tersebut di Kantor Bupati Kukar, Kamis (14/8/2025).
Program Beasiswa Kukar Idaman diperuntukan kepada pelajar dan mahasiswa asal Kukar, mulai tingkat menengah hingga perguruan tinggi.
Baca juga: Mahasiswa Kukar Demo Pemangkasan Beasiswa Kukar Idaman, Aksi Sempat Diwarnai Saling Dorong
Rendi menegaskan, seluruh penerima beasiswa akan tetap menerima dana bantuan secara penuh sebesar Rp5 juta.
Namun, pencairannya tidak dilakukan sekaligus, melainkan bertahap.
“Tahap pertama akan disalurkan sebesar Rp1,6 juta. Sisanya sebesar Rp3,4 juta akan disalurkan pada APBD Perubahan,” sebutnya.
Ia berkomitmen dana tahap awal tersebut akan ditransfer langsung ke rekening penerima dalam waktu seminggu ke depan.
“Dalam seminggu akan langsung ditransfer ke rekening penerima. Kalau masih belum terealisasi, teman-teman bisa kembali lagi ke sini dan kita akan evaluasi Bagian Kesra,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rendi mengapresiasi langkah puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kukar Menggugat menyampaikan aspirasi secara langsung.
Menurutnya, aksi tersebut menjadi bukti kontribusi pemuda dalam membangun daerah.
“Ini menambah semangat kita semua untuk berbenah. Memang kita harus melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan program Beasiswa Kukar Idaman,” ujarnya.
Baca juga: Hetifah Sjaifudian Dorong Aparatur dan Mahasiswa Kukar Kuasai Komunikasi Visual
Rendi juga menjelaskan, polemik yang lebih dulu ramai di media sosial itu disebabkan adanya miskomunikasi. Ia mengakui adanya kekeliruan dalam sistem pendaftaran hingga jumlah pendaftar membludak.
Dari kuota awal hanya 1.348 orang per kategori, setelah proses verifikasi dan validasi jumlah penerima sah membengkak menjadi 4.015 orang.
“Ternyata, antusiasme pendaftar tahun ini melampaui ekspektasi kami, bahkan tertinggi sepanjang sejarah program ini berjalan. Pada 2025, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 9.000 orang, dengan penerima juga terbanyak, yaitu lebih dari 4.000 orang,” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.