Berita Kukar Terkini
Akhirnya Beasiswa Kukar Idaman Rp 5 Juta Batal Dipangkas, Rendi Solihin Langsung Hadapi Pendemo
Akhirnya Beasiswa Kukar Idaman Rp 5 Juta batal dipangkas. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin pastikan pencairan bertahap.
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Rendi membantah tudingan bahwa Pemkab Kukar mengabaikan sektor pendidikan. Ia menegaskan, pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan, dan anggaran beasiswa tidak mengalami pemangkasan meski ada efisiensi anggaran.
“Di awal, sempat terjadi miskomunikasi karena anggaran yang tersedia di tahun 2025 untuk Beasiswa Kukar Idaman itu sekitar Rp8 miliar, sehingga tidak mencukupi untuk membiayai seluruh penerima yang lolos verifikasi. Dengan jumlah lebih dari 4.000 mahasiswa yang memenuhi syarat, dibutuhkan tambahan sekitar Rp12,5 miliar,” tutupnya.
Baca juga: Polres Kukar dan Disperindag Gelar Gerakan Pangan Murah, Hadirkan Beras SPHP dan Sembako Terjangkau
Pemkab Kukar Didemo
Polemik terkait program Beasiswa Kukar Idaman memicu aksi protes puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kukar Menggugat.
Mereka berunjuk rasa, mendatangi Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) pada Kamis (14/8/2025) untuk menyampaikan keberatan atas dugaan pengurangan nominal bantuan pendidikan tersebut.
Aksi ini sempat diwarnai ketegangan dengan petugas yang berjaga di lokasi.
Adu argumen bahkan dorong-dorongan terjadi saat massa aksi membakar ban.
Baca juga: Pemkab Kukar Klarifikasi Penyesuaian Nominal Beasiswa Kukar Idaman
Koordinator Lapangan, Zulkarnain, mengatakan aksi ini dipicu oleh isu yang beredar di media sosial mengenai pemangkasan anggaran.
Isu yang beredar di media sosial bahwa terjadi pemangkasan anggaran, khususnya untuk Beasiswa Kukar Idaman.
"Yang sebelumnya Rp5 juta menjadi Rp1,6 juta,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini memupuskan harapan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Masyarakat diberi harapan untuk berkuliah, tetapi ketika mereka berkuliah, mereka tidak mendapatkan anggaran sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ia menilai nominal bantuan saat ini tidak masuk akal dan merugikan mahasiswa penerima.
Hari ini, tidak ada satu pun kampus yang SPP atau UKT-nya di bawah Rp2 juta sekian. Jadi UKT itu di atas Rp2 juta sekian.
Baca juga: Jadwal Pencairan Beasiswa Kukar Idaman Tahap I pada Juni 2024, Pemkab Siapkan Rp41,7 miliar
"Saya rasa ini merupakan suatu penghinaan. Dampak dari kebijakan ini merugikan masyarakat yang sebelumnya berharap bisa kuliah dengan murni beasiswa dari pemerintah,” tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.