Stok Menipis dan Cuaca Ekstrem, Harga Jagung Bakal Naik, Ini Antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan
Stok menipis dan cuaca ekstrem, harga jagung bakal naik, ini antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan.
Penulis: Heriani AM | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Stok menipis dan cuaca ekstrem, harga jagung bakal naik, ini antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan.
Harga komoditas jagung santer diisukan akan melonjak naik pada minggu ketiga Januari hingga akhir Februari 2020.
Harga jagung diperkirakan akan memasuki level kritisnya pada pekan ketiga Januari sampai akhir Februari di tengah stok yang makin menipis.
Alasannya karena hambatan produksi pada musim kemarau lalu.
Serta panen raya jagung mundur karena terhambat pengeringan akibat musim hujan yang melanda saat ini.
BACA JUGA
Komisi III DPRD Balikpapan akan Sidak 6 Proyek Belum Rampung yang Masuk dalam Laporan Dinas PU
Disdikbud Liburkan Sekolah Terdampak Banjir, Sementara 6 SMP Terendam Air di Samarinda
Wakil Walikota Samarinda Barkati Akui Banjir Kali Ini Lebih Besar, Sebut Akibat Curah Hujan Tinggi
SatReskrim Polresta Samarinda Amankan Tiga Orang Terkait Penembakan di THM, Dijerat dengan Pasal Ini
Panen di Februari pun paling banyak sekitar satu juta ton yang sebagian besar terjadi di minggu ketiga dan keempat.
Volume produksi disinyalir kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Dinas Perdagangan ( Disdag ) Kota Balikpapan melalui Sekretaris Dinas Perdagangan Philipus Rimpa mengungkapkan isu kenaikan harga jagung tersebut, juga bisa berpengaruh di Balikpapan.
"Memang kalo kota kita, hasil pertanian semua berasal dari luar kota, seperti Sulawesi dan Jawa.
Terutama produk-produk komoditi pertanian. Beberapa dari sekitar Kaltim, tapi tidak mendominasi," ujarnya, Rabu (15/1/2020).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-pedagang-jagung-di-pasar-klandasan.jpg)