Virus Corona

Aparat di Grobogan Perlu Bertindak Tegas Bagi Satpam Positif Corona yang Mudik di Masa Isolasi

Disiplin menjadi salah satu kata kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan warga yang terpapar covid-19. Entah status OTG, ODP, PDP dan positif

Editor: Mathias Masan Ola
Freepik.com
Ilustrasi virus Corona atau covid-19 dan cahaya matahari 

TRIBUNKALTIM.CO - Disiplin menjadi salah satu kata kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan warga yang terpapar covid-19. Entah status orang tanpa gejala ( OTG ), orang dalam pemantauan ( ODP ), pasien dalam pengawasan ( PDP ) juga yang sudah positif.

Pasien yang tak disiplin, bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga semua orang yang bersentuhan secara fisik, maupun lingkungan sekitar.

Untuk mendisiplinkan warga yang tak disiplin ini perlu ada tindakan tegas dari pemerintah. 

Seorang satpam asal Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, tidak tertib saat menjalani isolasi mandiri. Dia sempat pulang kampung dan berkontak dengan banyak orang di kampung dalam kurun waktu yang seharusnya digunakan untuk masa isolasi tersebut.

Belakangan, hasil tes swab keluar dan ternyata satpam tersebut dinyatakan positif virus corona (Covid-19).

Saat dilakukan pelacakan ( tracing ), pria 24 tahun itu ternyata sempat berkontak dengan warga kampung. Rencananya, sejumlah warga diminta melakukan tes kilat atau rapid test virus corona.

Di Mata Najwa, Sopir Jenazah Korban Covid-19 di Wilayah Anies Baswedan Menangis Ungkap Hal Ini

Rekaman Rahasia Bocor, Kondisi Mencekam Rumah Sakit di AS Terkuak, Jenazah Korban Covid-19 Ditumpuk 

Bantu Warga yang Ekonominya Terdampak Covid-19, CAKEP Balikpapan Libatkan Pelajar Galang Donasi

"Tracing masih diupayakan. Selain keluarga, ada banyak orang yang sempat kontak dengan orang itu. Nanti, mereka akan kita rapid test," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Slamet Widodo, Selasa (14/4/2020).

Pria yang bekerja sebagai satpam RSUP dr Kariadi Semarang itu sebenarnya pernah dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala Covid-19. Setelah dirawat beberapa hari, dia keluar dari rumah sakit dengan catatan wajib menjalani karantina mandiri di rumah dinas Direktur RSUP dr Kariadi.

Namun, pria tersebut tidak tertib dan justru pulang kampung sebelum masa isolasinya selesai. Alasannya, dia ingin mengikuti acara 40 harian ibunya yang sudah meninggal. "Jadi, harusnya masih menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari ibunya meninggal," ungkap Slamet.

MUI Kutim Dukung Pemerintah Lakukan Pencegahan Covid-19 dalam Sambut Ramadhan

Mengejutkan! Suku di Lokasi Paling Terisolasi Ini Juga Positif Covid-19, Dugaan Asal Virus Menyeruak

Pada hari Minggu dan Senin, 12-13 April 2020, dia juga sempat bermain voli bersama kawan-kawannya di kampung. Pria itu pun sempat membagikan nasi bancakan kepada warga terkait peringatan 40 hari kematian ibunya.

Ketika dirawat sebelum pulang kampung, pasien tersebut sempat diambil sampel swab tenggorokannya. Baru pada Selasa (14/4/2020) hasilnya keluar dan positif. Petugas RSUP dr Kariadi kemudian segera mendatangi dan menjemputnya untuk kembali diisolasi.

"Benar, hasil swab-nya baru keluar dan hari ini dijemput untuk menjalani perawatan. Jadi kini total ada dua warga Grobogan yang positif Covid-19," kata Slamet.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved