Virus Corona
Shin Tae-yong Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Buruk, Bersyukur Korea Sudah Kirim Bantuan
Shin Tae-yong, angkat bicara tentang pengalamannya menjalani masa darurat Virus Corona di Tanah Air sebelum kembali ke Korea Selatan.
TRIBUNKALTIM.CO - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia sebut penanganan Virus Corona di tanah air buruk.
Ia mengungkapkan ingin membantu rakyat Indonesia.
Shin Tae-yong, angkat bicara tentang pengalamannya menjalani masa darurat Virus Corona di Tanah Air sebelum kembali ke Korea Selatan.
• Heboh! Ariel NOAH Diam-diam Menikah dengan Pendangdut Putri Jamila? Ini Fakta di Balik Foto Beredar
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Umumkan Update Covid-19 RI, Yuri Tiba-tiba Selipkan Ucapan Duka, Rupanya Begini Kondisi Pasien Wafat
• Diskon Tarif Listrik untuk Pelanggan PLN 1.300 VA Bakal Diberikan Pemerintah? Ini Penjelasannya
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kali pertama mengumumkan adanya kasus Virus Corona atau covid-19 pada 2 Maret 2020.
Sementara Shin Tae-yong baru kembali ke Korea Selatan pada Jumat (3/4/2020).
Artinya, sekitar satu bulan pelatih 50 tahun itu merasakan penyebaran covid-19 di Indonesia.
Akan tetapi, dari pengamatan Shin Tae-yong selama masih di Indonesia, dia tidak menemukan penanganan serius dari Pemerintah.
Semenjak adanya pernyataan Presiden Joko Widodo, gelaran Shopee Liga 1 2020 masih bergulir hingga 14 hari kemudian.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, juga masih menghadiri acara yang berisikan puluhan ribu penonton hadir ke stadion secara langsung.

"Indonesia belum sepenuhnya menyelidiki kasus ini sehingga dapat dikatakan ada lebih banyak orang yang terinfeksi," ujar Shin Tae-yong dikutip News Joins.
"Hanya 10 persen yang menggunakan masker di jalan," ujarnya.
• Di ILC, Anies Baswedan Beri 2 Pilihan ke Rakyat Kecil, Beber 1.000 Lebih Pemakaman Protokol Covid-19
• Kepada UAS, Jusuf Kalla Kritik Penerapan PSBB di Wilayah Anies Baswedan: Perlu Aturan yang Keras
"Pada 14 Maret, Pemerintah menghentikan kegiatan sepak bola, termasuk timnas Indonesia," ujarnya.
Shin Tae-yong juga menceritakan aktivitas sepak bola di Indonesia sebelum pandemi covid-19 mewabah.
"Sebelum covid-19 meledak, 70.000 penonton berkumpul di sebuah laga di Jakarta.
Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan timnas selama 3-4 jam," ujarnya.