Virus Corona
Beda Pendapat dengan Anies Baswedan Soal Ojol saat PSBB Jakarta,Imbasnya Jokowi Panggil Luhut Binsar
Berbeda pendapat dan keputusan dengan Anies Baswedan soal ojol saat pelaksanaan PSBB, Menhub Luhut Binsar Pandjaitan dipanggil Presiden Jokowi.
TRIBUNKALTIM.CO - Berbeda pendapat dan keputusan dengan Anies Baswedan soal ojek online ( ojol ) saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Jakarta, imbasnya Luhut Binsar Pandjaitan dipanggil Presiden Jokowi.
Luhut Binsar Pandjaitan yang menggantikan sementara Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan dipanggil Jokowi.
Hal ini terkait dengan sikap dari Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) yang memperbolehkan ojek online ( ojol ) membawa penumpang saat PSBB di DKI Jakarta.
Keputusan dari Kemenhub itu tak sejalan dengan peraturan dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Kesehatan, yang hanya memperbolehkan ojol mengangkut barang.
• Di Twitter Prabowo Subianto Beri Instruksi Kader Gerindra, Singgung Arahan Jokowi Soal Virus Corona
• DI ILC, Rizal Ramli Sebut Prabowo, tak Ada Suaranya tapi Dia Tidak Tanda Tangani Proyek Alutsista
• Ulas Kasus Harun Masiku dan PDIP, Komentar Refly Harun Melebar ke Gerindra, Partai Prabowo Disindir
• Jawaban Soal TVRI SD Kelas 1,2,3 dan Kelas 4-6, Kamis 23 April 2020, Materi Perkalian Bilangan Cacah
Jokowi pun menyampaikan, telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan yang sementara menggantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan.
"Kemarin Menteri sudah saya undang, dan dijelaskan kenapa diperbolehkan dari KeMenterian Perhubungan," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020).
Luhut menjelaskan pada Jokowi, para pengemudi ojol ini sudah kesulitan mencari penumpang, meskipun tidak ada larangan.
"Jangan sampai ini menimbulkan masalah baru, Menteri menyampaikan kepada saya, tidak dilarang pun mereka sudah tidak ada penumpang, kalau dilarang malah jadi masalah baru," ungkapnya.
Presiden pun meminta agar persoalan ini dilihat dari sisi ekonomi dan kesehatan.
"Tapi aturan harusnya yang bener, satu garis sama semua, ini ada yang melihat dari sisi sosial ekonomi, ada yang melihat dari sisi kesehatan, tapi ini harus sinkron," terangnya.

Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa pun bertanya, Jokowi melihat persoalan Virus Corona ini dari sisi ekonomi atau kesehatan.
Menurut Presiden, sisi kesehatan harus tetap didahulukan dalam menangani Virus Corona.
"Sejak awal sudah saya sampaikan, covid-19 ini adalah virus yang sangat berbahaya, sehingga yang didahulukan tetap kesehatan," tegasnya.
• Dibongkar Rizal Ramli di ILC, Begini Cara Prabowo Gagalkan Mark Up Proyek Alutsista Rp 50 Triliun
• Pengakuan Prabowo Soal Jokowi Selama Wabah Virus Corona, Juga Minta Kader Gerindra Percaya Pimpinan
"Tapi antara kesehatan dan ekonomi ini harus ada relevansinya, ndak mungkin kita hilangkan salah satunya," jelas Jokowi.