Sebelum Kontroversi Sikap Emmanuel Macron, Menhan Prabowo ke Perancis Bahas Kerjasama Pertahanan
Sebelum kontroversi sikap Emmanuel Macron, Menhan Prabowo ke Perancis bahas kerjasama pertahanan.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebelum kontroversi sikap Emmanuel Macron, Menhan Prabowo ke Perancis bahas kerjasama pertahanan.
Presiden Perancis, Emmanuel Marcon melontarkan pernyataan kontroversial yang menyudutkan umat islam di seluruh dunia.
Pembelaan penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron menelurkan beragam reaksi dunia, terutama negara-negara islam.
Bahkan dalam pernyataan terbukanya Marcon menyebut islam merupakan agama krisis.
Hal itu dilontarkan usai terjadinya insiden pemenggalan seorang guru di Perancis belum lama ini.
Walhasil, pemboikotan produk-produk Perancis digaungkan seluruh negara muslim di dunia.
Baca juga: Mualaf, DJ Katty Butterfly Ucap Syahadat Dibimbing Gus Miftah, Komentar Aiman Ricky Langsung Disorot
Baca juga: Sindiran Megawati Kepada Pihak-pihak yang Ingin Jadi Presiden Sabar Ajalah Entar Juga Datang 2024
Baca juga: Pakai Masker Medis dan Jaga Jarak Satu Meter Efektif Kurangi Risiko Penularan Covid Hingga 85%
Bagaimana dengan Indonesia? Menkopolhukam RI, Mahfud MD telah angkat bicara kendati melalui akun sosial media miliknya di twitter.
Namun, fakta bahwa pemerintah Indonesia baru saja melakukan pembicaraan serius dengan Perancis soal kerjasama doi bidang pertahanan tak bisa dielak.
Ya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Perancis di Paris, Rabu (21/10/2020) waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi Kepala Duta Besar (Kedubes) RI Dubes RI untuk Perancis, Arrmanatha Nasir, Asisten Khusus Menhan, dan Atase Pertahanan RI.
Prabowo menyebut kerja sama Indonesia-Perancis pada sektor pertahanan kemajuan pesat dalam setahun terakhir.
"Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," ujar Prabowo dalam pertemuan tersebut sebagaimana dikutip keterangan pers KBRI Paris, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: NEWS VIDEO Duet Valentino Rossi dan Franco Morbidelli Disebut Jadi Bencana di MotoGP 2021
Baca juga: Butuh 3 Jam Perjalanan ke Rumah Sakit, Wanita di Aceh Ini Terpaksa Bersalin di Jalan Belum Beraspal
Baca juga: Dugaan Solar Cemari Pantai, Sejumlah Ikan Mati Mengambang, Ada Bercak Kuning pada Air Laut
Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Florence Parly juga membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik.
Perancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik.
Mengingat, selain memiliki teritori, sekitar 1,6 juta warganya berada di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam konteks ini, kedua menteri menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Baca juga: LINK PENGUMUMAN CPNS 2019, Peserta yang Lulus Langsung LOGIN https://sscn.bkn.go.id, Unggah Dokumen
Baca juga: Upah Minimum Tak Naik, Bagaimana Nasib Subsidi Gaji Tahun Depan? UPDATE Jadwal Pencairan BLT Batch 2
Diketahui, lawatan ke Perancis menjadi kali kedua Prabowo menyambangi negara tersebut dalam setahun terakhir.
Pada kunjungan pertama pada 13 Januari 2020, Prabowo disambut Parly.
Saat itu, Prabowo membidik peningkatan kerja sama di sektor pertahanan.
Sebelum menyambangi Perancis, Prabowo telah lebih dulu berkunjung ke Amerika Serikat dan disusul Austria.
Mahfud MD: Islam Adalah Agama Rahmah
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengomentari sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyudutkan umat muslim.
Mahfud MD menilai bahwa Macron mengalami krisis gagal paham atas pernyataannya yang dinilai menyudutkan pemeluk agama Islam.

Menurut Mahfud, meski Islam adalah agama yang penuh rahmah, pemeluknya tetap akan marah bila agamanya dihina.
"Macron hrs tahu bhw agama Islam adl agama rahmah, tp pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya, Rabu (28/10/2020) sekitar 3 jam lalu.
"Kalau (Macron) tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," sambung mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu
Mahfud MD juga mengomentari berita terkait pemanggilan Duta Besar Perancis di Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri.
Kemenlu Panggil Dubes Prancis
Diketahui, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri mengecam sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait perbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.