Mata Lokal Memilih

Terbaru! Caleg Partai Gerindra di Pileg 2024 dari Artis hingga Eks Atlet, Pengamat: Pendulang Suara

Editor: Ikbal Nurkarim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara kepada media usai menyerahkan berkas pendaftaran bakal caleg DPR RI dari Gerindra kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Update terbaru, caleg partai Gerindra di Pileg 2024 dari artis hingga eks atlet, Pengamat sebut  pendulang suara.

TRIBUNKALTIM.CO - Update terbaru, caleg partai Gerindra di Pileg 2024 dari artis hingga eks atlet, Pengamat sebut  pendulang suara.

Pemilihan calon legislatih 2024 akan diramaikan sejumlah nama artis tanah air.

Tak hanya itu, sejumlah nama mantan atlet pun ikut dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

Para artis maupun mantan atletpun telah memilih partai mereka masing-masing.

Seperti Partai Gerindra yang telah blak-blakan mengumumkan daftar caleg mereka dari kalangan artis dan eks atlet.

Baca juga: PPP dan Partai Ummat Belum Konfirmasi Pendaftaran Bakal Caleg di KPU PPU

Sekjen Partai gerindra Ahmad Muzani menyebutkan sederet nama artis dan selebritis yang menjadi bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Gerindra pada Pileg 2024.

Mereka antara lain peraih medali emas Olimpiade cabang olahraga bulu tangkis Taufik Hidayat, penyanyi Melly Goeslaw, Ahmad Dhani, Ari Sihasale, Derry Drajat, dan Didi Mahardhika cucu Presiden Soekarno.

“Sebelumnya ada Rachel Maryam, Moreno Soeprapto, dan Jamal Mirdad yang saat ini juga masih berpartisipasi,” ujar Muzani usai menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg DPR RI dari Gerindra kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

Ia mengapresiasi kepercayaan artis dan selebritis yang sudah bergabung dengan Partai Gerindra sehingga menjadi energi untuk menambah kekuatan.

“Dalam Partai Gerindra, anak-anak muda menjadi utama, kami mendorong anak-anak muda menjadi anggota legislatif di semua tingkatan, yang kami sebutkan tadi hanya bagian kecil saja,” ucap Muzani.

Menurut dia, Pemilu 2024 menjadi proses demokrasi untuk meyakinkan rakyat agar memilih pemimpin.

Baca juga: Tidak Daftar Bacaleg Kutim, Arfan Tunggu Arahan Partai Maju 02 Atau Caleg Provinsi  

Ia berharap kampanye pemilihan umum dapat berlangsung dengan sehat dan menjunjung tinggi kerukunan.

“Boleh meninggikan program parpol, tetap kita warga bangsa yang harus bergandengan tangan,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gerindra mendaftarkan bacaleg DPR RI ke KPU, Sabtu (13/5/2023).

Pendaftaran bacaleg dari Partai Gerindra juga dilakukan serentak di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam pendaftaran bacaleg DPR RI ke KPU hari ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo tidak ikut.

Muzani mengatakan Prabowo berhalangan hadir karena sudah ada jadwal lain.

Partai Gerindra mendaftarkan 580 bacaleg DPR RI dengan 205 di antaranya atau sebanyak 35,3 persen, adalah perempuan.

Kata Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengungkapkan para caleg artis tersebut hingga saat ini masih dianggap sebagai pendulang suara dari partai saja.

Ujang menganggap, hingga kini diusungnya artis sebagai caleg adalah suatu kebutuhan yang harus dilakukan parpol demi kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Ya, artis digunakan sebagai magnet atau vote getter atau pendulang suara dalam Pileg. Itu sudah bukan rahasia umum, sudah menjadi hal biasa saja dalam partai politik," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (12/5/2023).

Kendati demikian, Ujang mengatakan untuk memenangkan Pileg 2024 mendatang, faktor popularitas dari caleg artis tidak dapat dijadikan tolak ukur utama untuk saat ini.

Baca juga: Nama-nama Artis Caleg DPR RI dari Partai Nasdem, dari Presenter hingga Pedangdut Terkenal

Menurutnya, faktor di luar kepopuleran seperti elektabilitas turut menjadi faktor keterpilihan dari caleg artis itu sendiri.

"Tetapi persoalan masuk legislatif, atau nyalon belum tentu menang. Kan ada faktor popularitas dan elektabilitas. Populer itu belum tentu dipilih, terkenal itu belum tentu dicoblos oleh pemilih."

"Tapi kalau dia memiliki elektabilitas yang tinggi, artis itu baru dipilih. Maka banyak artis kalah atau 'tewas' karena hanya mengandalkan popularitas," katanya.

Selain itu, Ujang menilai adanya caleg artis yang tidak dapat masuk ke parlemen lantaran hanya menggunakan popularitasnya sebagai 'senjata utama'.

Menurutnya, faktor finansial yang dimiliki para artis itu justru jarang digunakan untuk memenangkan dirinya.

Sehingga, peluang keterpilihannya pun turut tidak terdongkrak.

"Pada politik kita ini kan, mungkin para artis ini hanya mengandalkan popularitas tapi tidak mengeluarkan uangnya dan tidak digunakan secara maksimal dalam kampanye."

"Sehingga kalau popularitas tanpa oli (kekuatan finansial) ya nggak bisa (terpilih). Maka artis yang terpilih itu bukan hanya populer tetapi juga jor-joran dalam konteks mengeluarkan finansialnya agar dirinya bisa menang," tuturnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkini