Pada operasi tersebut, 10 di antara 12 peneliti yang disekap oleh organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil diselamatkan.
Puncaknya, pada 1998, Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), membawahi sekitar 11.000 prajurit.
Ketika itu, Prabowo memegang peranan penting dalam tubuh TNI AD.
Ketika Reformasi 1998, Prabowo dipercaya mengamankan Jakarta karena situasi politik yang sedang kacau karena mahasiswa melakukan aksi demo besar-besaran.
Namun pasca-reformasi, Prabowo diberhentikan dalam jabatan Pangkostrad.
Kemudian, Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, 5 Tanda Gibran akan Jadi Cawapres Prabowo, Simulasi Lawan Ganjar dan Anies
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer, pangkat militernya adalah Letnan Jenderal.
Bisnis dan Politik
Setelah diberhentikan dari kemiliteran, Prabowo mulai bergerak di dunia bisnis.
Berbagai perusahaan telah dimilikinya baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada 2004, seperti dilansir di TribunJabar.id di artikel berjudul Rekam Jejak Prabowo Subianto - Masa kecil, Karier Militer, Bisnis hingga 2 Kali Maju Sebagai Capres, dan di Surya.co.id dengan judul Biodata Prabowo Subianto Bakal Calon Presiden pada Pilpres 2024 yang Berlatar Belakang Kopassus, Prabowo memulai langkahnya di dunia politik, bergabung pada Partai Golkar.
Ia sempat masuk dalam bursa Capres Golkar pada 2004, akan tetapi kalah suara dari Wiranto.
Setelah keluar dari Golkar, pada 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ).
Dalam debut di Pemilu 2009, Gerindra menempatkan 26 wakilnya di DPR RI.
Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Megawati sebagai Cawapres.