TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini muncul sejumlah isu terkait manuver Jokowi setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
Di antaranya terkait dengan parpol yang akan menjadi tempat Jokowi, sebelumnya diketahui hubungan Jokowi dengan PDIP, partainya sendiri kurang baik setelah Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Hingga muncul, Jokowi akan bergabung ke Golkar, bagaimana reaksi PDIP dan parpol lain pengusung Prabowo-Gibran.
Pasangan Prabowo Gibran diketahui diusung sejumlah parpol besar seperti Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.
Baca juga: Bambang Soesatyo Bersaing dengan 3 Menteri Jadi Ketua Umum Golkar, Kata Bamsoet soal Peluang Jokowi
Baca juga: Viral Politisi Nasdem sebut Jokowi Kuat karena Partai Politiknya Korup, Irma Suryani: harus Dibenahi
Baca juga: Jawaban Hasto Respons Kritik Irma yang Singgung PDIP, Politisi NasDem: Semua Bukan Salah Jokowi
Terkait nasib Jokowi setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI, Ketua DPP PDIP, Sukur Nababan ikut buka suara.
Ketua DPP PDIP ini menegaskan seharusnya Jokowi kembali lagi menjadi masyarakat biasa dan tidak melakukan cawe-cawe terhadap penerusnya sebagai Presiden.
Selain itu, ia juga mengungkapkan agar Jokowi tidak mengurusi persoalan terkait pemerintahan lagi lantaran hal tersebut sudah menjadi wewenang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Kalau PDI Perjuangan, ya konsisten, setelah selesai (menjadi) presiden, balik jadi masyarakat, jangan cawe-cawe."
"Jadi biarkan yang menang jadi presiden, itu yang ngatur negara.
Kalaupun dimintai pendapatnya, kan ada Wantimpres," katanya dalam program Satu Meja The Forum yang ditayangkan di YouTube Kompas TV dikutip Kamis (14/3/2024).
Lalu, ketika ditanya apakah berarti Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri, Sukur menegaskan hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Hal tersebut lantaran beragam peristiwa yang sudah terjadi antaran Jokowi dan PDIP saat ini.
Kendati demikian, Sukur tidak menjelaskan peristiwa apa yang dimaksud sehingga Jokowi tidak mungkin untuk menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati.
"Ya nggak mungkin lah. Kalau itu jauh sekali. Ya gak mungkin."
Baca juga: Surya Paloh Bahas Panggilan Jokowi dan Upaya Hak Angket dengan Anies - Cak Imin, Sepaham Sama PDIP?
"Tentu kan masyarakat tahu apa yang dialami PDI Perjuangan.