Berita Nasional Terkini

Jokowi 'Disentil' Imbas Pusat Data Nasional Diretas, Kemenkominfo Harusnya Dipimpin Orang Kompeten

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kena sentil imbas Pusat Data Nasional diretas, pengamat sebut Kemenkominfo harusnya dipimpin orang kompeten.

Dok. Kemenkominfo
Menkominfo Budi Arie Setiadi (tengah) didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) dan Staf Khusus Menkominfo Jobpie Sugiharto (kiri) dalam konferensi pers Awas Hoaks Pemilu di Jakarta, Jumat (27/10/2023). Presiden Joko Widodo kena sentil imbas Pusat Data Nasional diretas, pengamat sebut Kemenkominfo harusnya dipimpin orang kompeten. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kena 'sentil' imbas Pusat Data Nasional diretas, pengamat sebut Kemenkominfo harusnya dipimpin orang kompeten.

Seperti diketahui saat ini yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika adalah Budi Arie Setiadi.

Sebelum masuk kabinet, Budi Arie Setiadi adalah Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), salah satu kelompok relawan terbesar yang mendukung Jokowi sejak 2014.

Baca juga: Indonesia Kebobolan Lagi, Pusat Data Nasional Diserang, Menkominfo: Pelaku Minta Tebusan 8 Juta USD

Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) semestinya dipimpin oleh sosok yang kompeten.

Menurut Alfons, kasus peretasan atau serangan siber ke Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi saat ini menunjukkan buruknya manajemen digital di Indonesia karena lembaga yang terkait dipimpin oleh orang yang tak kompeten.

“Ya jelas dong, posisi penting apalagi yang berhubungan dengan digitalisasi harus diisi oleh orang yang kompeten,” ujar Alfons saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).

Alfons berpandangan, pemerintah belum menjadikan Kemenkominfo maupun BSSN sebagai instansi penting untuk proses digitalisasi dan pengembangan serta penanganan dunia siber.

Ia menyebutkan, hal itu terlihat dari sosok menteri maupun kepala di instansi tersebut yang tidak dipilih dari kalangan profesional di bidang teknologi informasi atau terkait keamanan siber.

lihat fotoKepala BSSN Hinsa Siburian saat menjelaskan perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional, Senin (24/6/2024) di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat.
Kepala BSSN Hinsa Siburian saat menjelaskan perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional, Senin (24/6/2024) di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat.

“Kalau di Indonesia kan kesannya jabatan diberikan sebagai balas budi dukungan politik antar partai politik. Ini yang menjadi salah satu masalah kekacauan manajemen digital,” kata Alfons.

Diberitakan sebelumnya, PDN mengalami gangguan pada Kamis (20/6/2024) yang berdampak pada terganggunya sejumlah layanan publik.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, gangguan itu disebabkan oleh serangan siber menggunakan ransomware ke server PDN di Surabaya.

“Perlu kami sampaikan bahwa insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama brain cipher ransomware,” ujar Hinsa, Senin (24/6/2024).

Menurut Hinsa, brain cipher ransomware adalah ransomware jenis terbaru dalam serangan siber.

Serangan yang dilakukan itu menginfeksi server PDN dan mengenkripsi data-data di dalamnya.

Pihak peretas pun diketahui meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS kepada pemerintah agar data yang terenkripsi tersebut dipulihkan.

Baca juga: Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional di IKN Nusantara, 4 Kali Lebih Besar Dibanding PDN Cikarang

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved