TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan disarankan jadi kader PDIP untuk bertempur di Pilkada Jakarta 2024.
Kesempatan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 hanya dengan diusung PDIP.
Hanya PDIP yang saat ini belum mengusung calon.
Dari hasil putusan terbaru Mahkamah Konstitusi, ambang batas pencalonan kepala daerah hanya 7,5 persen, dengan demikian PDIP bisa mengajukan calonnya sendiri.
Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, menyarankan eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, untuk menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).
Baca juga: Anies dan PDIP Terancam Gigit Jari Lagi di Pilkada Jakarta 2024, Isu DPR Akan Anulir Putusan MK
Dengan begitu akan terjadi pertempuran antara Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya menyarankan kepada Bung Anies, sebagai seorang akademisi, sebagai seorang yang sering muncul di ruang publik, saya menyarankan masuklah menjadi KTA (kartu tanda anggota) di PDI Perjuangan dan bertempurlah di Jakarta," kata Emrus dalam acara On Focus di YouTube Tribunnews, Selasa (20/8/2024).
"Saya yakin kalau Anies maju diusung PDI Perjuangan tentu boleh jadi ada sedikit jumlah suara tambahan, ya, suara sah coba dicek dulu misalnya koalisi dengan katakanlah PPP dengan partai-partai lain gitu, ya. Nah, katakanlah partai lain misalnya sehingga jumlah suara sah bisa terpenuhi."
"Kalau itu terjadi saya kira kita bangga pertarungan antara tanda kutip dua raksasa yang hebat, yaitu Anies sama Ridwan Kamil," imbuhnya.
Emrus menilai PDIP dan Anies memiliki kesamaan. Menurutnya, keduanya memiliki garis ideologis.
"Saya melihat ada kesamaan PDIP Perjuangan dengan Anies. Anies termasuk sosok yang ideologis loh," ucapnya.
Baca juga: Dampak Putusan MK, Adu Kuat Anies vs Ridwan Kamil Bisa Terwujud, Cek Hasil Survei Pilkada Jakarta
"Kita harus jujur PDI Perjuangan adalah partai yang lebih ideologis daripada partai lain gitu, ya, jadi sesama punya garis ideologis."
"Saya kira itu ada homogenitas dibanding Anies masuk ke partai yang pragmatis," lanjut Emrus.
Ia menyebut PDIP memiliki garis idelologis lantaran saat periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mereka memilih berada di luar kekuasaan.
Atas dasar itu, Emrus mengatakan Anies dan PDIP akan lebih mudah menyatu (homogen).
"PDI Perjuangan adalah (ketika) menang jadi di kekuasaan, kalah menjadi di oposisi, yaitu ketika SBY dua periode kan PDI di luar kekuasaan kan."
"Nah, itulah garis ideologis. Saya melihat Anies itu ada di posisi itu. Jadi, seseorang yang punya ideologis, partai yang punya ideologis itu lebih homogen," ungkapnya.
Baca juga: Respons Anies dan PDIP Usai Putusan MK Turunkan Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah
Sebagai informasi, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dapat membuat PDIP mengusung pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) sendiri pada Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, kini pencalonan kepala daerah dari partai politik (parpol) tidak lagi menggunakan ketentuan ambang batas kursi DPRD (20 persen) atau suara sah (25 persen).
Adapun berdasarkan putusan MK, PDIP merupakan salah satu dari delapan parpol di Pileg DPRD Jakarta 2024 yang memenuhi syarat suara di atas 7,5 persen sehingga bisa mengusung calon sendiri di Jakarta.
Salah satu nama yang digadang-gadang akan diusung oleh partai berlambang banteng ini adalah Anies Baswedan.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menyebut peluang Anies dicalonkan oleh PDIP di Jakarta sangat kuat jika bersedia menjadi kader partainya.
Hal itu disampaikan Komarudin saat ditanya soal peluang PDIP untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.
"Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa.
"Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu," imbuhnya.
Ia menyebut, pada dasarnya PDIP bakal memprioritaskan kader sendiri untuk diusung pada pemilihan calon kepala daerah.
Terlebih, PDIP mempunyai sejumlah kader potensial, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu, masih ada anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jakarta yang juga dianggap potensial, yakni Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.
Baca juga: Imbas Putusan MK, Pilkada Jakarta Bakal Seru Jika Anies Bisa Lawan Ridwan Kamil-Suswono
"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko. Ada Masinton. Kan itu kader-kader partai semua."
"Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan, Ibu Ketua Umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat DKI Jakarta," jelas Komarudin.
Komarudian kemudian menegaskan, kewenangan memutuskan calon kepala daerah yang akan diusung berada di tangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Hak prerogatif yang berbicara. Jadi Anda tidak usah takut. PDI Perjuangan pasti akan tiba saatnya, PDI Perjuangan akan ajukan calon," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sarankan Anies Jadi Kader PDIP dan Bertempur di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.