Deklarasi ini sekaligus menjawab bahwa masyarakat Kaltim, termasuk tokoh serta seluruh elemen masyarakat ingin semua pihak, baik penyelenggara, pengawas, pengamanan dan pembuat kebijakan tidak memihak, artinya menjunjung tinggi netralitas.
“Pilkada tahun ini kita ingin pilkada yang bermartabat. Kalau ada TNI–Polri, ASN, penyelenggara hingga pengawas Pilkada tidak jujur, tidak netral, saya yakin bisa tidak kondusif,” kata Erli.
“Kami berharap TNI–Polri, aparatur yang menyelenggarakan agar tetap menjaga integritas. Kami akan mengawasi hingga ke tingkat Kelurahan hingga Desa, agar betul–betul tercipta pendewasaan demokrasi yang menjunjung kejujuran,” imbuh Sapta.
Diketahui, di Kaltim 2024 sendiri ada 29 pasangan calon yang berkontestasi dalam Pilkada serentak 2024 baik tingkat Provinsi, maupun Kabupaten/Kota yang maju sebagai calon Gubernur–Wakil Gubernur, Bupati–Wakil Bupati dan Wali Kota–Wakil Wali Kota.
Baca juga: Isran-Hadi Dianggap Menyerang saat Debat Kedua Pilkada Kaltim 2024, Ketua Tim Pemenangan: Itu Fakta
Berikut Organisasi Masyarakat (ormas), Ormas, Tokoh dan LSM serta Paguyuban di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam deklarasi damai:
1. FP2K (Forum Pemuda Pemantau Kebijakan Provinsi Kalimantan Timur)
2. Benteng Mawakal/SERAT Kaltim
3. DPP Persekutuan Suku Asli Kalimantan (PUSAKA) Kaltim
4. Ketua DPP Komando Pemuda Asli Kalimantan (KOPADAS’K) Kaltim
5. DPP Komando Putra Asli Kalimantan (KAPAK) Kaltim
6. Relawan Bubuhan Banjar Bersatu Kaltim
7. Ketua Persatuan Aspirasi Masyarakat Kaltim
8. Forum Masyarakat Peduli Masjid
9. Driver Borneo Family Kaltim
10. KWS-Kaltim