Berita Nasional Terkini

Prabowo Nyaman dengan PKB, Cak Imin Bilang Pilpres 2029 Masih Jauh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRABOWO NYAMAN - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tengah berbunga-bunga usai Presiden Prabowo Subianto, melontarkan pujian. (Kompas.com/Irfan Kamil)

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tengah "berbunga-bunga" usai Presiden Prabowo Subianto, melontarkan pujian.

Prabowo terang-terangan mengaku nyaman bersama PKB.

Pernyataan Prabowo tersebut menimbulkan banyak spekulasi, salah satunya mengenai sinyal di Pilpres 2029.

Terkait hal itu, Cak Imin pun angkat bicara.

Baca juga: Kelakar Elit PKB Sebut Welcome to The Jungle untuk Jokowi di Tengah Isu Jadi Pembina PSI

Baca juga: RPJMD Paser Disetujui, Fraksi PKB Dorong Optimalisasi Perikanan dan Reformasi Fiskal Daerah

Saat ditanya apakah itu merupakan sinyal PKB akan bersama Prabowo di Pilpres 2029, Cak Imin menanggapi bahwa hal tersebut masih terlalu jauh untuk dipikirkan.

"Ya masih jauh," kata Cak Imin, usai agenda Perayaan Harlah ke-27 PKB di Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

Namun, Cak Imin mengatakan, saat ini, PKB dan Prabowo merupakan koalisi yang produktif agar dapat bermanfaat untuk rakyat.

"Pokoknya koalisi ini buat PKB dan Prabowo, koalisi yang produktif yang harus menghasilkan manfaat yang dinikmati rakyat. Kalau itu terus terbukti, PKB apa kata Pak Bowo lah," ucap dia.

Baca juga: 5 Poin Evaluasi Fraksi PKB-Hanura-Demokrat Saat Soroti SiLPA dan Efisiensi APBD Balikpapan 2024

Sebelumnya, Prabowo menyatakan dirinya nyaman berada di tengah-tengah PKB dan Nahdlatul Ulama (NU).

Ia merasa terhormat karena diundang ke acara Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB.

"Saya ingin sampaikan terima kasih atas undangan yang telah diberikan. Ini suatu kehormatan bagi saya untuk hadir dalam acara ini. Saya nyaman di tengah PKB. Saya nyaman di tengah Nahdlatul Ulama," ujar Prabowo, disambut tepuk tangan.

Menurut dia, NU selalu tampil sebagai penyelamat di saat Indonesia mengalami krisis besar.

Baca juga: MK Putuskan Pemilu Dipisah, PKB Kembali Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD

"Saya dulu merasa sangat dekat dengan Gus Dur. Di saat-saat genting, saat-saat kritis, krisis besar bangsa Indonesia, NU selalu tampil sebagai penyelamat dan stabilitator," kata Prabowo.

Prabowo menilai, sikap NU tersebut sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmat untuk semesta alam, yang moderat, sejuk, dan mendamaikan.

Selain itu, Prabowo juga memuji Ketua Dewan Syura PKB, KH Ma'ruf Amin.

"Saya sangat terkesan dengan sambutan dari Prof Maruf Amin. Sangat terkesan, sangat kena ke inti masalah. Saya terus terang saja sekian puluh tahun ini jarang mendengar tokoh politik, tokoh masyarakat, bahkan ahli ekonomi sekalipun jarang saya dengar Pasal 33 UUD tadi. Seolah Pasal 33 tidak pernah ada dalam UUD," ujar Prabowo.

Baca juga: Masyarakat Antusias, Pemutihan PKB Kaltim Hasilkan Pendapatan Pajak Hampir Rp100 Miliar

Prabowo mengatakan, pasal tersebut sempat ingin diubah dalam proses amandemen.

Namun dia bersyukur pasal itu sampai saat ini tidak dihilangkan.  

Menurut dia, para pendiri bangsa memiliki alasan memasukkan Pasal 33 dalam UUD 1945.

Para pendiri bangsa, kata Prabowo, telah mengalami penjajahan dan hidup di bawah kolonialisme.

Baca juga: Masyarakat Antusias, Pemutihan PKB Kaltim Hasilkan Pendapatan Pajak Hampir Rp100 Miliar

Pengalaman itu yang membuat para pendiri bangsa menekankan bahwa kekayaan alam harus dimanfaatkan sepenuhnya demi rakyat.  

"Karena itu saat menyusun UUD, mereka tidak mau dijajah kembali. Karena itu mereka taruh Pasal 33 itu," ujar Prabowo.

Ma'ruf Amin meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memanfaatkan tambang di Indonesia untuk kemakmuran rakyatnya.

"Bumi juga memberikan banyak tambang kepada kita. Ada tambang emas, tambang nikel, tambang timah, tambang. Oleh karena itu saya minta, tambang ini dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia," ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan, Rabu (23/7/2025) malam.

Baca juga: Relaksasi Pajak Kendaraan Luar Kaltim Bayar PKB Hanya 50 Persen Bebas Denda

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini turut mendukung Prabowo memanfaatkan kekayaan negara demi kesejahteraan rakyat.

"Kami mendukung Bapak untuk melaksanakan Pasal 33 UUD 45. Untuk menggunakan kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat. Kami dukung Bapak Prabowo," ujar Ma'ruf.

Wakil Presiden ke-13 RI itu menjelaskan, PKB merupakan partai politik yang memiliki gambar bumi di dalam logonya.

Sebab, bumi merupakan tempat manusia yang memberikan kehidupan bagi orang-orang yang berada di dalamnya.

Baca juga: 5 Poin Evaluasi Fraksi PKB-Hanura-Demokrat Saat Soroti SiLPA dan Efisiensi APBD Balikpapan 2024

"Bahkan ketika mati pun kita juga ditanam di dalam bumi. Kita tidak mungkin meninggalkan bumi, karena itu jangan menjauh dari bumi," ujar Ma'ruf.

PKB, kata Ma'ruf, merupakan gerakan politik kyai untuk Indonesia, bukan untuk sosok, agama, atau kelompok tertentu.

Gerakan politik kyai itu bertujuan untuk membangun kemaslahatan untuk seluruh pihak, terutama masyarakat Indonesia.

"Artinya visi besar PKB sebagai gerakan politik kyai adalah membangun dan menjebol, membangun yang manfaat-manfaat, dan menjebol yang merusak dan menimbulkan kemudharatan-kemudharatan," ujar Ma'ruf. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadiri Harlah PKB, Prabowo: Saya Sangat Terkesan dengan Prof Ma'ruf Amin..."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Akui Nyaman dengan PKB Jadi Sinyal Koalisi 2029? Ini Tanggapan Cak Imin "

Berita Terkini