TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Petrus Ngo, Camat Long Apari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan bahwa harga barang yang melonjak tinggi di wilayahnya, warga menjalankan hari sembari mengeluhkan biaya hidup yang mahal.
- BERAS
Kemarau yang terus berlangsung menyebabkan kurangnya pasokan beras nyaris menjadikannya sulit didapatkan.
Baca juga: Dishub Mahulu Pastikan Jalur Sungai dan Darat Tetap Diandalkan untuk Distribusi Bantuan Logistik
“keluhan-keluhan itu tetap ada karena mahalnya, kemudian langka,” ungkapnya, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya keluhan itu keluar dari masyarakat menengah ke bawah, yang ekonominya belum stabil sehingga sulit rasanya saat kenaikan harga terjadi.
2, BBM
Masalah lain yang juga terus di keluhkan yakni BBM, karena mayoritas masyarakat yang memenuhi kebutuhan dengan bekerja sebagai petani maupun pencari ikan menjadi sulit.
“Gangguan kemarau tadi, sehingga stok itu dibatasi untuk per KK, itu dibatasi 5 sampai 10 liter,” ujarnya.
Harga bahan bakar minyak itu sudah ada yang mencapai 35.000 perliter, untuk kampung yang jauh dari pusat kecamatan.
Iya menunjukkan keprihatinan kepada masyarakat yang harus membatasi keperluan BBM dalam melakukan aktivitas mereka, juga dijelaskan bahwa pemberian BBM di lalukan dengan sistem jatah sesuai kebutuhan.
“Mau pergi mendulang, mau pergi jalan cari ikan, mau pergi ke kebun ada jatahnya. Nah misalnya kalau ladang atau kebunnya jauh, masuk ke dalam sungai yang jauh ya tentu dikasih jatah sekitar 10 liter gitu,” ungkapnya.
Diungkapnya bahwa ketersediaan BBM di atur oleh APMS karena stoknya terbatas. (*)