Berita Ekonomi Terkini

Mendag Budi Santoso: Masalah Beras Oplosan Sudah Tuntas, Tapi Penjualan Masih Turun Drastis

Editor: Heriani AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERAS OPLOSAN - Pedagang beras, Awis menanggapi adanya rencana pemerintah untuk melakukan penarikan beras oplosan, saat ditemui di Toko Riski Sembako, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (8/8/2025). Isu beras oplosan kembali mencuat ke publik, namun Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan persoalan ini sudah selesai. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM).

Dari hasil tinjauan lapangan, Ombudsman RI menemukan adanya penurunan signifikan omzet pedagang beras di PIBC.

Yeka mengungkapkan, sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan penjualan antara 20–50 persen sejak isu beras oplosan mencuat di publik.

“Dari keterangan pedagang, misalnya mereka biasanya menjual 15-20 ton beras perhari, namun saat ini hanya 6-10 ton beras perhari,” kata Yeka dalam keterangan tertulis.

Senada, berdasarkan data Pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, perbandingan in-out beras di PIBC antara periode 1-10 Juli 2025 dan 1-10 Agustus 2025 terjadi penurunan beras yang masuk 22,97 persen dan yang keluar 20,84 persen.

Dari sisi harga, Ombudsman RI menemukan terjadi kenaikan harga beras di PIBC.

Harga jual termurah Rp 13.150 per kg dan harga termahal Rp 14.760 per kg. Rata-rata kenaikan harga beras sebesar Rp 200 pada 2 minggu terakhir.

Dampak dari penurunan penjualan juga dirasakan oleh tenaga kerja di sektor bongkar
muat.

Berdasarkan data Koperasi Jasa Pekerja Bongkar Muat PIBC, dari sekitar 1.200
anggota, sebanyak 80 persen tidak bekerja karena menurunnya volume pembelian
beras di pasar induk tersebut.

“Situasi ini memerlukan perhatian serius pemerintah. Perlindungan terhadap
konsumen harus berjalan beriringan dengan perlindungan terhadap keberlangsungan
pelaku usaha dan pekerja,” ujar Yeka.

Ombudsman RI akan menindaklanjuti temuan ini dengan melakukan koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait, guna mencari solusi agar pasar kembali bergairah, sekaligus memastikan perdagangan beras tetap transparan dan sesuai ketentuan.

Berus Belum Banyak Tersedia di Ritel Modern

Beberapa pengusaha ritel modern belum berani untuk kembali menjual beras di tengah kasus beras oplosan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, para pengusaha ritel masih takut karena ketika awal-awal kasus beras oplosan ini ramai, beberapa dari mereka ada yang sampai dipanggil polisi.

"(Beras) belum tersedia semuanya (di ritel modern, red)," katanya kepada Tribunnews, dikutip Selasa (12/8/2025).

Solihin menjelaskan, sebenarnya saat kasus beras oplosan ini mencuat, dari Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan Polri tetap mengimbau para pengusaha ritel memajang produk beras yang mereka miliki.

Namun, para pengusaha ritel itu malah dipanggil oleh polisi ke kantor Kepolisian Resor (Polres) untuk dimintai keterangan.

Halaman
123

Berita Terkini